Berita

Foto/RM

Hukum

Alasan Kapolri Instruksikan Tembak Di Tempat Pengedar Narkoba

KAMIS, 20 JULI 2017 | 15:07 WIB | LAPORAN:

Maraknya peredaran narkoba di Indonesia membuat Kapolri Jenderal Tito Karnavian gerah.

Menurutnya, para pengedar jaringan internasional kerap menilai penindakan kasus narkoba di Indonesia masih lemah. Sehingga, mereka terus beraksi lewat jalur ilegal.

"Hukum kita dianggap (pengedar internasional) lemah. Sehingga kita menindak tegas dan keras pelaku-pelaku asing," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Kamis (20/7).


Salah satu solusinya, lanjut Tito, melalui diskresi dengan melumpuhkan tersangka. Khususnya, bagi tersangka yang melawan saat hendak diamankan. Seperti yang dilakukan terhadap komplotan pengedar satu ton sabu asal Taiwan, beberapa waktu lalu.

"Melawan langsung tembak. Dalam kasus (pengungkapan satu ton sabu) ini, satu orang ditembak mati," tegas mantan Kadensus 88 Antiteror itu.

Lalu, seberapa efektif penindakan dengan cara tembak mati tersebut? Begini penjelasan Tito.

"(Penerapan tembak di tempat) ini sudah lumrah pertanyaannya. Secara pragmatis, kita nembakin tersangka narkotika, mereka kabur semua. Kalau di Filipina, ditembakin langsung drop. Kalau menurut saya, itu ada hubungannya," paparnya.

Seorang tersangka asal Taiwan, Lin Ming Hui ditembak mati saat polisi menggagalkan penyelundupan satu ton sabu di Anyer, Kamis (13/7) lalu.

Bos atau pengendali sabu distribusi Tiongkok itu ditembak mati karena melakukan perlawanan kepada petugas pada saat dilakukan penangkapan. Sedangkan, tiga tersangka lain, rekan Lin, juga telah diamankan. Yaitu, Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu dan Hsu Yung Li. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya