. Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit mengajak pengusaha Arab berkeliling Sumbar sembari memperkenalkan potensi-potensi investasi di bumi Minang.
"Saya rasa jika hanya mendengar, melihat data-data tanpa meninjau lansung kelokasi, itu merupakan hal yang biasa. Untuk itu kita akan gunakan cara yang luar biasa," ucapnya saat membuka secara resmi acara temu bisnis antara 100 orang pengusaha Arab dengan pemda dan pengusaha Sumbar, di Hotel Inna Muara Padang, Kota Padang, Sumbar, Senin (17/7).
"Saya akan sediakan dua unit kapal untuk menfasilitasi para tamu, mereka akan kita ajak berkeliling," kata Nasrul Abit menambahkan.
Sumbar memiliki banyak potensi investasi unggulan yang bisa dikembangkan antara lain bidang energi (panas bumi dan hydropower), pertambangan, batu kapur, pariwisata (Kepulauan Mentawai, KWT Mandeh, KWT Gunung Padang), perikanan serta potensi-potensi lainnya.
Untuk menunjang itu semua pemerintah daerah telah membuat terobosan dengan program pelayanan tiga jam tuntas untuk investasi minimum Rp 100 miliar atau mempekerjakan 1000 orang tenaga kerja.
"Artinya perizinan akan selesai dalam waktu paling lama tiga jam kerja, yang dihitung sejak pemohon mengajukan izin," terang wakil gubernur.
Terakhir, Nasrul Abit berharap semoga hasil kegiatan ini ada tindak lanjutnya demi mendorong percepatan pembangunan di Sumbar.
Hal senada juga diutarakan Walikota Padang, Mahyeldi. Tegas dia, Kota Padang secara administrasi sangat siap untuk bekerjasama dengan para investor.
Disamping memiliki banyak potensi secara geografis, Kota Padang juga sangat beruntung karena berada di tengah-tengah Pulau Sumatera dan seluruh potensi investasi berada dekat dengan pusat kota yang mana sarana prasarananya sudah terbilang lengkap.
Mahyeldi sangat bersyukur Kota Padang bisa menjadi tuan rumah temu bisnis internasional semacam ini. "Semoga ini dapat menjadi jendela bagi para pengusaha untuk mengenali potensi investasi unggulan di Sumatera Barat," tukasnya.
Sementara Direktur Promosi dan Pengembangan Investasi BKPM RI, Husen Maulana dalam sambutannya menegaskan, berdasarkan hasil survi Japan Bank pada tahun 2016 menempatkan Indonesia sebagai nomor tiga negara paling diminati untuk investasi di dunia.
"Saat ini pemerintah pusat terus berbenah untuk meningkatkan pelayanan dan menyederhanakan regulasi. Semua itu bertujuan agar para investor semakin tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia," demikian Husen Maulana.
[rus]