Berita

Budi Waseso/Net

Hukum

Berkat Internet, Muncul 664 Varian Baru Narkoba

JUMAT, 14 JULI 2017 | 06:37 WIB | LAPORAN:

. Peredaran narkoba kian beragam di tengah era digital yang terus berkembang. Bahkan, perdagangan narkoba pun menyasar dunia maya melalui jaringan internet.

"Penggunaan teknologi internet untuk perdagangan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika terus meningkat," terang Kepala Badan Narkotika (BNN), Komjen Polisi Budi Waseso (Buwas) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Kamis (13/7).

Hal itu disampaikan Buwas di depan ribuan undangan acara Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2017 di Plaza Tugu Api, TMII.


Mantan Kabareskrim Polri itu menambahkan, peredaran narkoba via internet tidak hanya meningkatkan nilai transaksi. Namun, ikut memicu produsen untuk mengembangkan varian baru narkotika yang digemari pasar.

"Belum lagi jenis-jenis baru New Psychoactive Substance (NPS) yang turut menambah tantangan dan hambatan dalam upaya menanggulangi permasalahan narkotika," ungkap alumni Akpol 1984 itu.

Sejak tahun 2008-2015, lanjutnya, telah terdeteksi sebanyak 664 total NPS yang dilaporkan oleh 102 negara. Dari jumlah tersebut, 65 jenis baru telah masuk ke Indonesia.

Data tersebut dikeluarkan oleh United Nation Office of Drugs and Crime (UNODC) dalam laporan World Drug Reports tahun 2016.

Namun, baru 43 jenis narkotika yang sudah dimasukkan ke dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor. 2 tahun 2017 tentang perubahan penggolongan narkotika.

"Sedangkan sisanya yang 22 jenis belum masuk Permenkes," ungkap jenderal kelahiran Pati, Jawa Tengah itu.

Selain itu, kondisi geografis Indonesia yang terbuka juga kerap dimanfaatkan oleh sindikat internasional. Khususnya, peluang untuk menjadikan Indonesia sebagai pangsa pasar peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika.

"Mereka (sindikat internasional) bisa masuk Indonesia karena banyak pintu masuk melalui jalur ilegal. Bonus demografi Indonesia yang besar. Terutama di usia produktif menjadi target pasar peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika di Asia Tenggara," papar mantan Kapolda Gorontalo itu.

Peredaan narkotika, tururnya, tidak hanya bisa dilakukan oleh perseorangan. Melainkan melibatkan banyak orang secara bersama-sama. Dengan jaringan yang tersebar secara nasional dan internasional menembus sekat-sekat perbatasan wilayah serta negara.

"Jaringan tersebut merupakan sindikat terorganisir dengan cakupan yang luas dan bekerja secara rapi dan sangat rahasia. Sehingga, penindakan peredaran gelap narkotika tidak boleh dilakukan setengah-setengah dan harus dilakukan komprehensif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa," demikian Buwas. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya