Berita

Pertahanan

Ketua Komisi III DPR: Waspadalah, Bom Buah Batu Bisa Terjadi Di Tempat Lain

MINGGU, 09 JULI 2017 | 23:46 WIB | LAPORAN:

Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo meminta masyarakat peduli dengan lingkungan sekitar dan waspada terhadap segala jenis aksi teror. Masyarakat perlu bahu-membahu dengan polisi untuk mencegah tumbuhnya sel-sel teroris di lingkungan sekitar.

‎Pernyataan Bambang ini terkait dengan ledakan bom panci di sebuah rumah kontrakan di Kampung Kubang Beureum, Buah Batu, Bandung, kemarin lusa.

"Ledakan serupa bisa terjadi di wilayah pemukiman warga lainnya.‎ Karena itu, masyarakat perlu bahu-membahu dengan polisi dan meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan‎," ucap politisi Golkar ini, (Minggu, 9/7).

Selain ke masyarakat, Bambang juga meminta ke semua Pemerintah Daerah untuk mau belajar dari kasus ledakan bom Buah Batu itu. Aparatur Pemerintah Daerah pada tingkat terendah hendaknya mulai aktif mendorong pengurus RT/RW meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan terhadap kemungkinan hadirnya sel-sel teroris di pemukiman warga.
 
"Sebab, kesalahan kecil yang dilakukan anggota sel-sel teroris itu bisa berakibat sangat fatal. Makanya, warga perlu didorong untuk aktif melapor kepada polisi jika melihat aktivitas orang-orang yang mencurigakan," kata politisi yang akrab disapa Bamsoet ini.

Selanjutnya, Bambang meminta para pengurus RT/RW juga Ikut belajar dari kasus itu. Mesti tidak ada korban, bukan berarti para pengurus RT/RW boleh meremehkan ledakan bom pancai Buah Batu. "Patut disyukuri, tidak satu pun warga Kampung Kubang Beureum menjadi korban ledakan bom yang diracik oleh amatiran itu. Namun, kita harus tetap belajar dari kasus ini."

Bom itu diketahui dirakit oleh Agus Wiguna (21), seorang pedagang bakso yang belajar membuat bom dari internet. Menurut keterangan polisi, awalnya, Agus berencana meledakkan bom tersebut pada Jumat pekan ini, 16 Juli 2017, di sejumlah titik di Bandung. Sebelum beraksi, bom sudah meledak duluan. Dari rumah kontrakan pelaku, polisi menyita satu panci berisi paku dan serpihan bom yang meledak.
 
"Kesalahan merakit menyebabkan bom panci itu meledak di rumah kontrakan. Dari ledakan skala kecil itu, polisi memastikan tidak ada korban jiwa. Kalau saja ledakan bom itu berskala besar, warga Kubang Beureum akan menanggung akibat yang sulit untuk dilukiskan," ucap Bambang.
 
Tanpa bermaksud mendahului hasil pemeriksaan, Bambang mengingatkan bahwa daerah pemukinan lain punya potensi terjadi ledakan sama. Sebab,  anggota jaringan teroris telah berbaur dengan masyarakat. Kemudian, ada sekitar 16 daerah di Indonesia yang sudah didiami kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS.
 
"Untuk memperkecil risiko, polisi perlu melakukan pendekatan, khususnya pada 16 daerah dimaksud. Baik untuk pengumpulan informasi maupun tindakan preventif, polisi hendaknya membangun koordinasi dengan para lurah atau bupati pada 16 daerah yang dihuni pada simpatisan ISIS itu," tandasnya.

Sebelumnya, Wakapolda Jawa Barat Brigjen Bambang Purwanto mengatakan, bom panci buatan Agus meledak karena kesalahan teknis. "Sebetulnya, ini kesalahan teknis mereka, tapi berkat yang Maha Kuasa jadi meledak di sini," ucapnya di tempat kejadian terparah, Sabtu kemarin lusa.

Mengenai sosok Agus Wiguna, Bambang menyebut, termasuk orang yang berpengetahuan cukup luas. Buktinya, walaupun berprofesi sebagai tukang bakso, Agus bisa merakit bom. Bambang pun menduga, sel-sel teroris lain di negeri ini, memiliki pengetahuan yang cukup seperti Agus.

"Kita masih penyelidikan lebih lanjut. Mereka tingkat pendidikannya lumayan. Sampai bisa membuat bom walaupun jualan bakso," tandasnya. [zul]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Mentan Sudah Buat Blue Print Ketahanan Pangan era Prabowo

Sabtu, 28 September 2024 | 16:04

Tim Ekonomi Prabowo Harus Punya Orientasi Kemajuan

Sabtu, 28 September 2024 | 15:44

Rusuh, Diskusi Kebangsaan Din Syamsudin Dkk Diobrak-Abrik Preman

Sabtu, 28 September 2024 | 15:29

Ribuan Calon Buyer dari 107 Negara Bakal Hadiri Trade Expo Indonesia 2024

Sabtu, 28 September 2024 | 14:57

Pengurus IKA Unpad Jakarta Dilantik, Ini Susunannya

Sabtu, 28 September 2024 | 14:39

Indonesia dan China Perkuat Kerja Sama Hilirisasi Industri dan Smelter

Sabtu, 28 September 2024 | 14:23

Trailer Ballerina Dirilis, Siap Ulang Sukses John Wick

Sabtu, 28 September 2024 | 14:00

Arinal Tidak Pakai Atribut PDIP di Rakerdasus DPD Lampung

Sabtu, 28 September 2024 | 13:51

OJK Terapkan Konsep Fair Trade untuk Industri Perbankan yang Adil dan Berkelanjutan

Sabtu, 28 September 2024 | 13:28

PSMTI Janji Kawal Visi Ketahanan Pangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 28 September 2024 | 13:23

Selengkapnya