. Presiden RI Joko Widodo didampingi Ibu Negara Jokowi melakukan peletakan karangan bunga berwarna merah putih di makam Presiden Pertama Turki Mustafa Kemal Ataturk atau yang lebih dikenal sebagai Mausoleum Ataturk, di Anitkabir, Ankara, Kamis pagi (6/7), waktu setempat.
Museum Makam Anitkabir merupakan makam Mustafa Kemal Ataturk, pemimpin Perang Kemerdekaan Turki, sekaligus pendiri dan presiden pertama Republik Turki yang dirancang oleh arsitek Profesor Emin Onat dan Asisten Profesor Ahmet Orhan Arda dan mulai dibangun pada tahun 1944.
Jokowi hadir bersama rombongan termasuk para menteri yang berbaris di belakang dipandu tentara Turki. Mereka menaiki anak tangga menuju tempat permasayaman Presiden Ataturk. Jokowi kemudian meletakkan karangan bunga merah putih tersebut dibantu dua tentara Turki.
Setelah itu, Jokowi dan rombongan yang hadir mengheningkan cipta sejenak kemudian menuju anak tangga untuk berfoto bersama. Selajutnya, mereka menuju kantor Mausoleum untuk menandatangani buku tamu.
Dari Mausoleum Ataturk, Jokowi dan rombongan menuju Masjid Kocatepe Jamii yang merupakan masjid terbesar di kawasan Kocatepe di Kizilay, Ankara, Ibukota Turki.
Kedatangan Jokowi di Masjid tersebut disambut oleh sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Turki, dan sudah menantikan kehadiran Kepala Negara di teras masjid. Jokowi pun menyalami dan berinteraksi singkat dengan mereka.
Setelah itu, Jokowi menyempatkan untuk menunaikan salat sunah tahyatul masjid, serta berdialog dengan Imam Masjid Kocatepe Mehmet Gormez selaku President of the Presidency of Religious Affairs Turki.
Setelah selama sekitar 40 menit berada di masjid yang dibangun pada 1967 dan 1987 itu, Jokowi dan rombongan meninggalkan komplek masjid dengan mimbar tertinggi di dunia tersebut untuk menuju Istana Kepresidenan Turki, guna menerima sambutan kenegaraan dari Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Dilansir dari laman
setkab.go.id, mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan tersebut Menko Polhukam Wiranto, Menlu Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala BNPT Suhardi Alius.
[rus]