Berita

Busyro Muqoddas/Net

Politik

Busyro Muqqodas Minta Pansus KPK Insaf

KAMIS, 06 JULI 2017 | 13:59 WIB | LAPORAN:

. Mantan Pimpinan KPK, Busyro Muqoddas menilai tindakan Pansus Angket KPK di DPR yang berkunjung ke Lapas Sukamiskin dan Pondok Bambu sebagai sebuah lelucon. Menurutnya, langkah pansus tersebut tidak ada nalar hukumnya.

"Mungkin menurut mereka (pansus) etis. Menurut masyarakat umum termasuk saya bukan saja tidak etis, tapi juga sebuah lelucon. Karena napi itu sudah berstatus terbukti secara sah dan meyakinkan secara hukum bahkan sudah inkracht, final melakukan tindak pidana kejahatan korupsi," kata Busyro di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (6/7).

"Terus kalau sudah terbukti, yang mau diwawancara apanya. Apakah mengharapkan sesuatu yang berbeda dari yang sudah diputuskan waktu itu. Kalau itu yang diharapkan, berarti pansus ini tidak jelas arahnya apa yang mau diharapkan untuk menemui napi-napi itu," tambahnya.


Menurut Busyro masyarakat Indonesia terus mengalami korban pemiskinan secara perlahan, masif atau merata akibat korupsi politik yang juga diperbuat oleh anggota DPR dari pusat sampai daerah.  

"DPR harusnya lewat pansus memberikan sesuatu yang baik, informasi yang dibutuhkan masyarakat. Jangan memberikan informasi, data, langkah yang kemudian memperlemah KPK. Saya 100 persen tidak percaya bahwa pansus ini tujuannya memperkuat KPK," tegasnya.

Dalam kunjungan pansus ke dua lapas pada hari ini juga untuk mengonfirmasi ada tidaknya tindak kekerasan yang dialami para napi selama proses penyidikan.

Namun Busyro memastikan bahwa selama dirinya menjadi pimpinan KPK, tidak sedikit pun tindak kekerasan dilakukan kepada para pelaku korupsi selama proses penyidikan kasus.

"Kami cek di CCTV itu nggak ada sama sekali (kekerasan). Dan ada mantan napi ketemu saya itu apresiatif terhadap cara-cara penyidik melakukan penyelidikan. Mantan menteri ngomong gitu, karena bukan saja tidak ada paksaan, tapi sangat santun," jelasnya.

Tokoh PP Muhammadiyah itu justru menyarankan agar anggota pansus untuk insaf. Sebagai lembaga demokrasi, DPR harus diperkiat dengan melakukan perilaku yang etis.

"Temen-temen pansus sudahlah insaf. Coba amanah itu dijaga. Sementara sidang banyak yang absen. Produktivitas di sidang lemah. Prestasinya rendah banget. Kasihan. Kasian rakyat, udah bayar pajak untuk mereka," jelas Busyro.

Busyro menyarankan sebaiknya, KPK tetap fokus melaksanakan kewenangannya sesuai dengan jalur hukum. Dengan seluruh jajaran yang berjumlah 1.200 orang. Busyro menilai meski masih sangat kekurangan sumber daya manusia, KPK harus  menyelesaikan seluruh perkara korupsi yang ada. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya