Berita

Politik

Mudik Lancar, PKS Justru Khawatir Pengguna Mobil Pribadi Membludak

KAMIS, 06 JULI 2017 | 01:10 WIB | LAPORAN:

Kinerja pemerintah dalam penanganan arus mudik Lebaran tahun ini menuai apresiasi dari PKS.

Namun begitu, di satu sisi PKS khawatir kesuksesan ini justru mendorong masyarakat enggan menggunakan angkutan darat massal. Dengan jalan tol yang semakin baik, masyarakat dikhawatirkan menjadi lebih senang memakai mobil pribadi.

"Kami apresiasi kesuksesan Pemerintah dalam menangani mudik 2017. Tapi, beberapa pemberitaan media dan data di lapangan memperlihatkan adanya penurunan pengguna angkutan (umum) darat. Ini mengkhawatirkan,” kata politisi PKS Sigit dalam Rapat Kerja Komisi V dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Gedung DPR, Rabu (5/7).


Wakil ketua Komisi V DPR ini kemudian mengkritisi pemerintah yang terlihat begitu jor-joran mengeluarkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur jalan tol. Padahal, banyak sektor lain yang harus diperhatikan. Salah satunya melakukan konektivitas antarpulau melalui tol laut.

"Kita tahu, prioritas pemerintah adalah membangun konektivitas. Di awal pemerintahan Jokowi, yang menjadi prioritas adalah tol laut. Kemaritiman jadi perhatian penting. Tapi, semakin ke sini fokusnya malah pada infrastruktur dan jalan tol,” kritiknya.

Dia menyayangkan sistem penganggaran di pemerintah yang dianggapnya tidak memiliki rencana pembicaraan pendahuluan untuk belanja infrastruktur ini. Padahal, DPR menginginkan bahwa anggaran tersebut diatur untuk belanja yang prioritas.

"Dengan kasus mudik kemarin, kami khawatir angkutan umum (darat) akan mati suri. Dari media kita tahu bahwa tahun ini ada penurunan pengguna angkutan (umum) darat. Angkanya mencapai 30 persen. Jadi orang senang lewat tol. Kendaraan pribadi jadi fokus," keluhnya.

Kalau fokusnya seperti ini, lanjutnya, jelas akan menimbulkan masalah besar di kemudian hari. Penggunaan kendaraan pribadi akan semakin meningkat. Alhasil, kemacetan yang kembali terjadi di musim mudik tahun-tahun mendatang.

“Kalau ini terjadi, kemacetan bukan tambah turun tapi makin tinggi. Sebab, angkutan massal mati suri,” imbuhnya.

Karenanya, dia meminta Pemerintah untuk memerhatikan kondisi angkutan umum darat. Bantuan harus diberikan. Kualitas juga perlu ditingkatkan. Dengan begitu, masyarakat akan kembali mau menggunakan angkutan massal darat ketimbang pakai mobil pribadi. Sayangnya, kata dia, dana di Dirjen Perhubungan Darat semakin kecil.

Makanya, dia juga menyarankan Pemerintah menyisir lagi anggaran yang lebih prioritas sehingga mampu membangkitkan minat masyarakat menggunakan angkutan massal darat.

Baginya, masalah angkutan massal darat sangat penting untuk diperhatikan. Jika tidak, angkutan darat semakin ditinggalkan dan para pengusaha juga semakin malas menggarapnya.

“Kalau angkutan udara kan mudah, banyak investor. Kalau darat kan tidak. Makanya, saya usul mungkin pengadaan yang belum terlalu penting dikurangi. Jangan sampai tidak sesuai dengan pertumbuhan infrastruktur,” tandasnya. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya