Berita

Gatot Nurmantyo/Net

Politik

Posisi Panglima TNI Diyakini Segera Dirombak

KAMIS, 06 JULI 2017 | 00:37 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Pergantian posisi Panglima TNI tinggal menunggu waktu. Sikap Jenderal Gatot Nurmantyo yang kerap berseberangan dengan pemerintah menjadi alasan posisi orang nomor satu di TNI perlu diisi oleh jenderal yang baru.

Demikian disampaikan pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Adi Prayitno dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (6/7).

Adi menjelaskan pemerintah belakangan ini kerap dihadap dengan kelompok keagamaan tertentu efek Pilkada DKI Jakarta, namun pada saat bersamaan komentar dan sikap Gatot lebih membela kelompok tersebut.


"Gatot kerap mengumbar kemesraan dengan kelempok tertentu itu. Perbedaan sikap politik inilah yang menjadi sebab utama kursi Panglima TNI menjadi panas," kata Adi.

Motif pergantian lainnya, sebut Adi, tindakan Gatot selama ini syarat muatan dan misi politik terkait kepentingan Pilpres 2019. Gatot dilihat Adi, memupuk kedekatan dengan pemilih muslim untuk dijadikan bekal maju pada Pilpres mendatang.

"Dua alasan ini sudah lebih dari cukup untuk mengganti posisi panglima yang sepertinya sudah sering keluar batas kewenangannya sebagai Panglima TNI," kata Adi.

Manuver Gatot, dibaca Adi, membuat Gatot merasa di atas angin. Mesti tak berpartai, kedekatan dengan umat Islam dianggap sebagai modal awal untuk maju dalam pilpres nanti. Gatot percaya diri akan didukung oleh umat Islam.

Di lain hal Adi mencontohkan, Gatot terlihat agresif mengisi seminar kebangsaan yang diselenggarakan perguruan tinggi, organisasi masyarakat, termasuk partai politik. Karenannya Adi curiga aktivitas ini dimanfaatkan Gatot untuk memoles citra untuk mendulang insentif elektoral pilpres.

"Tak mungkin aktif blusukan jika tak ada maksud nyapres. Tentu saja aktivitas ini berefek negatif kepada instansi TNI. Ingat, TNI tak bisa masuk atau melakukan politik praktis. Tapi, Gatot seolah memanfaatkan jabatannya untuk meraup dukungan politik," tukas Adi. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya