Berita

RMOL

Politik

Masyarakat Sipil Nilai Pansus KPK Gagal Fokus

RABU, 05 JULI 2017 | 20:23 WIB | LAPORAN:

Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Angket KPK (Komas Tak) menemui pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memberikan dukungan atas penggunaan hak angket yang digulirkan DPR RI.

Perwakilan Komas Tak Ray Rangkuti menjelaskan, pihaknya memberikan dukungan kepada KPK untuk tidak memenuhi angket tersebut. Mereka menilai DPR telah gagal fokus dalam pembuatan hak angket.

"Intinya tentu kita tetap mendukung KPK. Karena kita tidak melihat adanya argumen hukum yang bisa melandasi adanya hak angket itu. Karena angket tersebut gagal fokus dan gagal landas," ujarnya di Gedung KPK, jakarta, Rabu (5/7).


Menurut Ray, ketika awal pembentukan panitia angket, DPR meminta KPK membuka rekaman pemeriksaan tersangka pemberi keterangan palsu sidang e-KTP Miryam S. Haryani dalam rapat kerja, namun ditolak KPK.

"Karena DPR tidak mendapat landasan hukum yang legal mengangket melalui pintu Miryam itu, sekarang mereka memasukkan unsur soal keuangan dan kinerja," katanya.

Dalam pertemuan dengan pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Selasa kemarin (4/7), Pansus KPK mengaku menemukan penyelewengan kinerja sumber daya manusia di KPK dan penggunaan anggaran.

"Misal soal keuangan yang mereka sebutkan itu merupakan keuangan tahun 2015 ke bawah. Di mana jelas-jelas bukan dilakukan oleh anggota KPK sekarang. Soal kinerja boleh disebut kinerja pimpinan KPK sejak terpilih 2015 meningkat kinerjanya. Beberapa kasus yang dipertanyakan masyarakat sejak dulu mulai dibongkar oleh KPK," beber Ray yang juga direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima).

Ketua KPK Agus Rahardjo mengapresiasi segala dukungan yang datang dari masyarakat. Dia berjanji bahwa KPK akan menjaga amanah yang telah diberikan, dan secepatnya menyelesaikan kasus-kasus korupsi.

"Atas nama pimpinan dan jajaran KPK mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dari teman-teman koalisi masyarakat sipil penolak hak angket. Jadi kita bekerja saja, supaya kita tunjukkan bahwa KPK tidak diam. KPK bekerja untuk menuntaskan kasus-kasus korupsi yang sekarang sedang kita tangani," pungkasnya. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya