Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Intelijen: Jerman Sasaran Empuk Spionase Asing

SELASA, 04 JULI 2017 | 20:56 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemerintah Jerman menduga bahwa Rusia berencana menggangu pemilihan parlemen yang akan digelar beberapa bulan mendatang.

Dalam sebuah laporan terbaru dari badan intelijen domestik Jerman Bundesamt für Verfassungsschutz (BfV) yang dirilis pada Selasa (4/7), disebutkan bahwa Jerman adalah target utama untuk dimata-matai dan serangan siber oleh negara-negara asing seperti Turki, China, Iran dan juga Rusia.

Laporan itu merupakan bentuk peringatan akan "bom waktu" tersebut. Disebutkan dalam laporan bahwa biaya spionase industri menghabiskan miliaran euro setiap tahun di industri Jerman.


Sektor yang paling terkena dampak adalah industri mobil, senjata, dan ruang dan dirgantara, bersama dengan lembaga penelitian, kata Menteri Dalam Negeri Thomas de Maiziere. Dia menambahkan bahwa pemerintah Jerman bekerja sama dengan industri untuk melindungi perusahaan Jerman dengan lebih baik.

Laporan tersebut membahas secara rinci sejumlah ancaman keamanan, termasuk militansi Islam dan kekerasan yang jauh lebih cepat. Ini juga menyoroti meningkatnya kejadian spionase cyber.

"Konsekuensi untuk negara kita berkisar dari posisi negosiasi yang lemah hingga biaya material yang tinggi dan kerusakan ekonomi sampai pada penurunan kedaulatan nasional," begitu bunyi laporan tersebut seperti dimuat Russia Today.

Sasaran utama terdaftar sebagai Kementerian Luar Negeri Jerman dan kantornya di luar negeri, kementerian keuangan dan ekonomi, kanselir, dan militer Jerman.

Disebutkan dalam laporan yang sama bahwa Rusia diasumsikan tengah berupaya mempengaruhi pemilu parlemen Jerman pada 24 September mendatang.

Disebutkan juga bahwa kelompok peretas yang dikenal dengan nama APT 28 atau Fancy Bear yang diyakini Jerman dikendalikan oleh pemerintah Rusia, melanjutkan serangan siber dengan target politisi Jerman. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya