Berita

Dino Patti Djalal/net

Politik

Dino: Diaspora Indonesia Bukan Brain Drain, Tapi Global Network

SABTU, 01 JULI 2017 | 10:28 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Diaspora Indonesia masuk dalam pusaran paling utama sejarah globalisasi di abad 21.

Demikian dikatakan Chairman of The Board of The Trustees Indonesian Diaspora Network Global (IDNG), Dino Patti Djalal, saat berpidato di pembukaan Kongres Diaspora Indonesia ke-4, di Kota Kasablanka, Jakarta.

"Diaspora itu bukan cuma petualang atau perantau atau pengungsi, tapi jadi pelopor ekonomi, sosial dan budaya. Kita lihat ini yang terjadi di dunia," katanya.


Dia menyebut, populasi diaspora dunia berjumlah 227 juta orang yang tinggal atau lahir di luar negaranya.

"Tiongkok, India, Meksiko, uang diterima dari diaspora mereka lebih dari investasi asing," katanya.

Sedangkan diaspora di Indonesia, dia lanjutkan, adalah harta karun yang jumlahnya sampai 8 juta orang di seluruh dunia.

Bahkan, ada satu orang diaspora yang punya hak paten lebih banyak dari seluruh hak paten di Indonesia. Contohnya adalah Sehat Sutardja.

"Contoh lain, TKI kita berkontribusi Rp 130 triliun  tiap tahun. Ini sama dengan pariwisata Indonesia. Ini pernah melebihi seluruh investasi asing, dan pajak pertambangan hanya dari TKI yang 2 juta orang," lanjutnya.

Diaspora Indonesia punya ciri banyak prestasi, tapi tidak suka sombongkan diri. Diaspora Indonesia kebanyakan terdiri dari middle class dan berilmu.

"Yang berubah dari kebijakan diaspora adalah perlu ada sinergi. Kita perlu pendekatan berbeda, bukan hanya legal. Sekarang apapun paspor kalian, selama di hati anda ada darah kecintaan pada Indonesia, selama itu pula kalian dianggap bagian dari keluarga besar Indonesia di seluruh dunia," jelas Dino.

Dia melanjutkan, Indonesia bukan cuma hanya ekspresi geografis, Nusantara atau bentuk NKRI. Indonesia adalah peradaban, kebudayaan, dan heritage yang mendunia.

"Silakan ke manapun, Anda akan lihat jejak Indonesia. Diaspora Indonesia bukan brain drain tapi mereka juga adalah global network Indonesia," tegas mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat ini.

Pengertian "Brain Drain" adalah sumber daya manusia yang berkualitas di sebuah negara memutuskan pergi untuk mencari kehidupan yang lebih baik di negara lain. Istilah ini populer di negara-negara berkembang. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya