Berita

Polda Jatim/net

Nusantara

Angka Kecelakaan Mudik Malah Meningkat, Polda Jatim: Human Error Jadi Faktor Utama

JUMAT, 30 JUNI 2017 | 05:20 WIB | LAPORAN:

Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur mencatat angka kecelakaan di wilayahnya justru meningkat selama arus mudik Lebaran 2017 dibandingkan periode yang sama pada 2016.

"Arus mudik tahun ini, hingga hari kesembilan Operasi Ramadniya, tercatat sebanyak 498 kasus kecelakaan di Jawa Timur," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera kepada wartawan, Kamis (29/6).

Barung menyebutkan pada 2016 hingga hari kesembilan operasi, jumlah kecelakaan sebanyak 491 kasus dengan korban meninggal 57 orang, luka berat dan ringan 69 orang, serta kerugian material Rp 541,275 juta.


Sementara dari jumlah kecelakaan yang terjadi tahun 2017 ini ada sebanyak 87 orang meninggal dunia, 52 korban luka berat, dan 726 luka ringan, dengan kerugian material mencapai Rp 607,6 juta.

"Jalur pantai utara tetap menduduki posisi pertama kecelakaan, seperti sepanjang jalan arteri Tuban, Pasuruan, dan Probolinggo," tegas Barung.

Dia memaparkan korban kecelakaan masih didominasi oleh masyarakat usia produktif, yakni 20 hingga 30 tahun.

"Faktor utama kecelakaan sebanyak 98 persen disebabkan oleh `human error' atau kelalaian pengendara," ujar Barung.

Dia mencontohkan, kasus kecelakaan di Probolinggo yang menewaskan enam penumpang, berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara, akibat dari kelalaian pengemudinya karena mengaku kelelahan.

Untuk menekan angka kecelakaan pada arus balik, menurut Barung, Kepolisian Daerah Jawa Timur terus menyiagakan personel di 227 pos pengamanan yang tersebar di jalur pantai utara, tengah, dan selatan.

"Personel tidak akan kami tarik hingga Operasi Ramadniya selesai," ujar Barung.

Barung pun mengimbau pengendara selalu menaati rambu-rambu lalu lintas dan mengikuti arahan petugas di lapangan.[san]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya