Berita

Net

Nusantara

Pertahankan Warna, Pengunjung Sesalkan Bunga Rafflesia Diberi Cat

KAMIS, 29 JUNI 2017 | 19:37 WIB

Para pengunjung yang menyaksikan bunga langka Rafflesia Arnoldii di Hutan Bukit Barisan, Bengkulu Tengah mengaku kecewa, lantaran satu bunga yang mekar dilapisi cat semprot untuk mempertahankan warna merah.

"Kesan alami hilang karena bunga sudah berubah warna merah tua, setelah pengelola memberi cat jenis pylox warna merah," kata Tantra Yuda, seorang pengunjung, seperti dikutip Antara (Kamis, 29/6).

Dia mengatakan, pengelola kawasan itu memberi cat semprot warna merah pada bunga yang aslinya mulai menghitam karena sudah mekar pada hari keempat atau kelima.


"Sebaiknya dibiarkan saja alami, jangan dilapis cat. Pengunjung merasa tertipu kalau begini," kata Tantra.

Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu Sofian Ramadhan mengatakan pihaknya sudah mengingatkan pengelola untuk tidak mengecat bunga yang merupakan flora dilindungi tersebut.

"Kami sudah mengingatkan pengelola untuk tidak mengecat bunga itu karena bisa memperburuk citra wisata Bengkulu," ujar Sofian.

Menurutnya, habitat Rafflesia Arnoldii yang kerap disebut Bunga Bangkai di Kabupaten Bengkulu Tengah, Kaur, dan Bengkulu Utara selama ini mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung.

Sofian memperkirakan, pengelola lokasi bunga yang adalah warga Desa Taba Teret, Bengkulu Tengah mengecat bunga sehingga tahan lama, sebab jumlah pengunjung juga meningkat saat libur Lebaran. Namun, tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan, dan pihaknya berencana melaporkan perbuatan itu kepada pihak berwenang di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). [wah]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya