Berita

Demonstran beraksi di setidaknya 10 kota/AFP

Dunia

Ribuan Orang Protes Pembantaian Muslim Yang Dipicu Pembunuhan Sapi

KAMIS, 29 JUNI 2017 | 16:15 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Ribuan orang berdemonstrasi menentang gelombang serangan terhadap warga Muslim di India.

Belakangan ini, pembunuhan dan serangan kerap menyasar warga Muslim dan dilakukan massa yang menuduh mereka membunuh atau memakan daging sapi. Sapi adalah binatang yang dianggap suci oleh agama dan umat Hindu.

Para demonstran melambaikan spanduk "Not in My Name" dan poster "Stop Cow Terrorism" di setidaknya 10 kota, termasuk Mumbai, Kolkata dan New Delhi, pada hari Rabu (28/6). Para intelektual dan aktivis bergabung dengan keluarga korban pembunuhan. Demikian dilaporkan Al Jazeera.


Diberitakan, pada Jumat lalu, sekitar 20 pria menyerang empat orang Muslim di sebuah kereta di pinggir New Delhi. Mereka menusuk korban bernama Junaid Khan yang masih remaja, dan melukai dua orang lainnya. Junaid tewas akibat serangan brutal itu.

Pada hari Selasa, seorang pria dipukuli dan rumahnya dibakar oleh gerombolan yang menuduhnya membunuh seekor sapi di negara bagian Jharkhand bagian timur.

Kritikus menuduh kelompok sayap kanan Hindu, terkait dengan Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, tidak berbuat cukup untuk menghentikan kekerasan terhadap umat Islam dan Hindu berkasta rendah yang memakan daging sapi atau bekerja di industri daging dan kulit.

Modi membantah tuduhan tersebut dan secara terbuka mengkritik aksi main hakim sendiri oleh sebagian umat Hindu itu.

Di Mumbai, para pemrotes memasang spanduk-spanduk yang intinya melawan "terorisme Hindu" dan "katakan tidak pada Brahmana".

"Saya seorang Hindu, saya menganggap sapi itu sebagai ibu saya, tapi membunuh orang tidak benar," kata Narendra Bhandari, seorang pengusaha berusia 20-an.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan, pejabat pemerintah, termasuk perdana menteri, lamban menangani fenomena menyedihkan tersebut. Tindakan polisi terhadap pelaku juga tidak memadai.

Lima dari rangkaian pembunuhan oleh massa terjadi di siang bolong dan di area umum yang ramai. Setidaknya, rangkaian pembantaian telah terjadi dalam tiga bulan terakhir.

Hampir semua dari 63 serangan serupa yang terjadi sejak 2010, berlangsung setelah Modi dan pemerintahan nasionalis Hindu berkuasa pada tahun 2014. Demikian dilaporkan sebuah situs jurnalisme data, IndiaSpend.

28 orang India, yang 24 di antaranya beragama Muslim, telah terbunuh dan 124 lainnya cedera sejak 2010 dalam kekerasan yang terkait dengan isu sapi.

Para tokoh masyarakat meminta Modi agar berbuat lebih banyak untuk melindungi 14 persen orang India yang beragama Islam.

Meskipun demonstrasi tersebut diadakan di jantung ibu kota India, hashtag #NotInMyName dengan cepat menjadi tren di Twitter dan menghasilkan banyak tanggapan. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya