Berita

Foto helikopter yang menyerang gedung pemerintah Venezuela/net

Dunia

Serangan Di Caracas, Dilakukan Orang Gila Atau Direkayasa Pemerintah?

RABU, 28 JUNI 2017 | 16:01 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Serangan helikopter kepolisian terhadap gedung pemerintahan di Caracas, ibu kota Venezuela, disebut sebagai "insiden yang sangat aneh".

"Tampaknya, di satu sisi menjadi insiden yang terisolasi, tanpa tanggapan dari unit militer manapun yang bisa kami katakan," kata analis senior di International Crisis Group, Phil Gunson, kepada Al Jazeera.

Ia mengatakan, bisa jadi serangan itu hanya mencoba memicu kudeta. Atau, teror palsu yang dipakai menjadi alasan bagi pemerintah melakukan kekerasan lebih jauh kepada oposisi.


"Bisa jadi ini hanya beberapa orang gila yang mencoba melakukan semacam kudeta, atau memang semacam insiden palsu yang pemerintah gunakan untuk membenarkan tindakan keras lebih lanjut," katanya.

Kemungkinan terakhir jadi masuk akal karena sebelum kejadian itu Maduro memperingatkan, bahwa dia dan pendukungnya akan mengangkat senjata jika pemerintah sosialisnya digulingkan dengan kekerasan oleh kelompok yang telah berdemonstrasi di jalanan selama tiga bulan terakhir dan menewaskan sedikitnya 75 orang.

"Saya mengatakan kepada dunia, dan saya harap dunia mendengarkan. Setelah 90 hari demonstrasi, penghancuran dan kematian. Jika Venezuela terjerumus ke dalam kekacauan dan kekerasan dan Revolusi Bolivarian hancur, kita akan berperang," kata Maduro.

"Kita tidak akan pernah menyerah, dan apa yang tidak bisa dilakukan dengan suara, kita akan lakukan dengan senjata, kita akan membebaskan tanah air dengan senjata," serunya kepada rakyat Venezuela.

Di tengah kebingungan akan kejadian aneh itu, pemerintah mengatakan mereka telah mengidentifikasi kelompok tertentu bertanggung jawab dan mereka akan ditahan sesegera mungkin.

Serangan helikopter terhadap gedung Mahkamah Agung dan Kementerian Dalam Negeri Venezuela itu terjadi bersamaan ketika Mahkamah Agung mengumumkan bahwa mereka akan mengizinkan pemerintah memberlakukan darurat militer di negara tersebut setelah demonstrasi selama hampir tiga bulan.

Mahkamah Agung juga mengumumkan menghapus kekebalan anggota parlemen, terutama anggota parlemen oposisi yang oleh pemerintah dituduh mendalangi demonstrasi yang telah menyebabkan kematian puluhan orang.

Pemimpin oposisi menyebut Maduro sebagai diktator yang telah menghancurkan ekonomi negara.

Sedangkan Maduro menuduh Washington (Amerika Serikat) mendukung lawan-lawannya dan berusaha mengendalikan kekayaan minyak negara tersebut. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya