Berita

Publika

Menikmati Infrastruktur Fisik

SELASA, 27 JUNI 2017 | 12:04 WIB

MUDIK dapat berfungsi sebagai sarana pemerintah untuk memamerkan kemajuan hasil-hasil pembangunan infrastruktur fisik yang baru. Infrastruktur yang diandalkan oleh pemerintah. Infrastruktur yang didesain terbangun serba cepat.

Namun infrastruktur jalan tol penghubung Bakauheni dengan Terbanggi Besar misalnya, terlambat dioperasionalkan, sekalipun sebelumnya tersiarkan selesai. Keterlambatan juga terjadi pada penyelesaian pemeliharaan jalan utama lintas provinsi dan pemeliharaan jalan perintis di pedalaman untuk dijadikan mulus, panjang, dan lebar.

Kurang dan penghapusan pasokan BBM jenis premium di berbagai tempat, ataupun keterlambatan pasokan pertalite dan pertamax menimbulkan keraguan terhadap maksud mempertepat sasaran subsidi. Demikian pula pembatasan subsidi listrik kepada pelanggan 450 watt di tengah harga listrik Indonesia termahal di dunia. Pertepatan subsidi itu menimbulkan pertanyaan tentang potensi menaikkan harga BBM tanpa persetujuan DPR.


Deflasi dan inflasi rendah sekarang lebih meyakinkan ditafsirkan sebagai turunnya daya beli masyarakat. Terlebih harga komoditi energi dan beberapa komoditi non energi tingkat dunia turun. Sementara utang pemerintah naik menjadi sekitar Rp 1000 triliun dalam 3 tahun terakhir. Akibatnya, kumpulan fenomena di atas ditambah kado perpanjangan Libur Bersama membuat manfaat strategi realokasi sumberdana pembangunan infrastruktur yang bersumber dari mempertepat sasaran subsidi kini dipertanyakan.

Pemerintah memberikan pembayaran transfer APBN kepada masyarakat pra sejahtera dalam bentuk kartu berbahan plastik. Mengurangi bentuk natura, atau pun jasa negara kepada masyarakat pra sejahtera. Perubahan peran negara tersebut telah mengurangi peran BUMN Bulog dari pembayaran transfer natura beras dan menaikkan peranan BUMN perbankan dan kantor pos dalam menyalurkan transfer angsuran uang tunai. Peran BUMN Perusahaan Perdagangan Indonesia tidak dinaikkan, namun menaikkan peran importer swasta untuk pangan.

Sekalipun kapasitas pasar tradisional lebih besar dibandingkan pasar modern, namun bisnis ritel modern lebih menikmati perubahan arah kebijakan pemerintah. Bisnis ritel modern swasta hasil aliansi strategis dengan keuangan global dan nasional beroperasi mendekat ke tempat tinggal, tempat bisnis, dan perkantoran dibandingkan daya penetrasi pasar tradisonal. Perilaku bisnis ritel modern swasta ini mirip siasat pedagang dan rice mill keliling, serta klinik berpraktek mendekati konsumen. Perubahan ekonomi pasar tersebut mengokohkan penutupan koperasi-koperasi di berbagai belahan wilayah Indonesia.

Walhasil, penikmat kue pembangunan ekonomi pada tahap awal periode desain realokasi sumberdana infrastruktur di atas adalah konsorsium kontraktor besar. Juga pelaku ekonomi BUMN Perbankan, perusahaan swasta besar, beserta kolega aliansi strategis keuangan global.

Akan tetapi penerima kue pembangunan strata atas justru turun dari yang seharusnya terlaporkan naik. Kelas menengah berkurang dan kelas bawah stagnan. Sebaliknya penurunan pengangguran terbuka dan angka kemiskinan justru tidak terjadi secara spektakuler. [***]

Sugiyono Madelan

Peneliti di INDEF, Dosen Universitas Mercu Buana

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya