Kader Partai Golkar, Nurul Arifin, yang didukung DPP Golkar untuk berlaga di Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Bandung 2018, mulai melakukan safari politik.
Kemarin, ia tebar pesona di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jabar. Demikian dikutip dari RMOL Jabar.
"Segala sesuatunya harus dimulai dari nol. Termasuk membangun Kota Bandung," kata Nurul Arifin di Jalan Asia Afrika, kemarin.
Dia mengaku terkejut dengan reaksi masyarakat terhadap dirinya. Sebagai mantan artis film di era 80-an, dia masih dikenal baik masyarakat.
Meski demikian, popularitas itu dianggapnya tidak cukup jadi modal menjadi orang nomor satu di ibu kota Jawa Barat tersebut.
"Saya sadar popularitas ini tidak menjamin. Tapi dengan elektabilitas saya akan berjuang," ucapnya.
"Ini dalam rangka sosialisasi juga. Saya juga ingin menyapa warga Kota Bandung yang sedang mengisi liburan Lebaran," sambungnya.
Nurul Arifin juga bersilaturahmi ke rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, di Jalan Rancabentang Cimbuleit, Kota Bandung, kemarin.
Tujuan lainnya di Bandung, dia mengaku mendapat undangan silaturahmi dari Deddy melalui pesan singkat WhatsApp (WA).
"Diundang untuk hadir ke sini bukan karena posisi beliau sebagi wakil gubernur, tapi karena faktor teman akrab yang sudah lama," jelasnya.
Disinggung soal program yang akan diusung saat bertarung di Pilwalkot 2018, dia mengaku masih dalam proses penilaian.
Meski begitu, sebagai pondasi awal, dia memandang incumbent Ridwan Kamil sebagai acuan utama membangun Kota Bandung.
"Saya akan senang kalau Ridwan Kamil sendiri bisa memberikan masukan kepada saya," harapnya.
Selain berkunjung ke rumah dinas wakil gubernur, dia pun meyempatkan diri untuk menjenguk tokoh masyarakat Jabar, Solihin GP, yang terbaring sakit. Di situ, Nurul meminta doa restu untuk maju menjadi calon walikota.
[ald]