Tentara Filipina memburu ISIS/net
Upaya pelibatan TNI dalam memberantas jaringan teroris di Filipina disambut baik oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.
Menurutnya, langkah kerjasama militer Filipina dengan TNI dalam menumpas teroris di wilayah Merawi merupakan kebanggaan bagi pemerintah Indonesia.
"Saya setuju, kalau (TNI) diminta tentu suatu kehormatan kalau diminta," ujar Zulkifli saat ditemui di rumah dinas Ketua MPR RI di Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Minggu (25/6).
Lebih lanjut, Zulkifli meyakini TNI memiliki kemampuan serta kapabilitas jika ikut bekerjasama dalam penumpasan sel-sel teroris di Merawi. Dirinya akan mendukung terwujudnya kerjasama tersebut melalui regulasi.
"TNI kita jago, kalau diminta enggak masalah (soal payung hukum)," ujar Zulkifli.
Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengungkapkan, militer Indonesia siap membantu Filipina dalam menggempur basis kelompok pro-ISIS di Marawi.
Militer Indonesia akan bersekutu dengan militer sejumlah negara yakni Australia, Selandia Baru, Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina. Pemerintah Filipina sendiri mengajak Indonesia dan Malaysia untuk memerangi terorisme. Filipina merespon positif kesediaan Indonesia berperan dalam menyelesaikan konflik di Marawi, Mindanao.
Meski demikian keterlibatan TNI dalam mengempur kelompok ISIS di Marawi tidak selalu berdampak positif bagi Indonesia.
Pengamat terorisme dari Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menilai, dalam konteks domestik, keterlibatan militer Indonesia bisa saja memberi dampak psikologis terhadap kelompok-kelompok pendukung ISIS di Indonesia.
Bahkan kemungkianan kelompok pendukung ISIS di Indonesia bakal memperluas target sasarannya kepada TNI seperti halnya kepolisian yang selama ini menjadi target serangan teror.
[ald]