Berita

Ilustrasi/net

Pertahanan

Ormas Radikal Berpotensi Rusak Sistem di Pemerintahan

JUMAT, 23 JUNI 2017 | 02:16 WIB | LAPORAN:

Aliansi Mahasiswa Republik Indonesia (AMRI) menolak seluruh organisasi masyarakat (ormas) yang berpaham radikal. Pasalnya, ormas tersebut sudah menjamah aliran sosial, politik, budaya, dan ekonomi.

"Apalagi ormas yang mengatasnamakan agama dengan maksud mengadakan perubahan sampai ke akarnya melalui metode kekerasan dan menentang struktur masyarakat," ujar Koordinator AMRI Agung Zulianto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/6).

Selain itu, pihaknya juga menolak segala bentuk dakwah penyebaran kebencian, teror mental, fitnah dan adu-domba antar sesama kaum muslimin. Termasuk, kegiatan penyebaran ideologi radikal dalam bentuk kajian ilmiah, taklim harian dan lain sebagainya.

Dengan menggunakan cara-cara kekerasan, kelompok radikal ini berani menjungkirbalikan keadaan awal pemerintah. Sehingga dapat digoyahkan karena ada faktor-faktor yang belum jelas dari keadaan pemerintah yang kuat.

Sekelompok masyarakat ini, lanjutnya, berani menarik dan mengumpulkan masyarakat lain yang juga memiliki kritik terhadap negara untuk dapat menggulingkan keadaan yang ada.

"Radikalisme harus menjadi perhatian kita semua karena mereka bukan saja musuh agama, tetapi juga musuh kemanusiaan," tutur Agung.

Masalah ini, kata Agung, harus terlebih dahulu ditangani pada tingkat intelektual, ilmiah dan budaya. Islam, bangsa dan masyarakat sedang terancam oleh pemikiran ekstremisme dan radikalisme.

Artinya harus diatasi akar masalah, bukan sekedar menangani dampaknya. Demi menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia dan mengokohkan Pancasila sebagai landasan bangsa yang final.

"Karena itu, kami Aliansi Mahasiswa Republik Indonesia (AMRI) menghimbau kepada segenap lapisan masyarakat yang cinta kedamaian untuk menolak ormas berpaham radikal dan seluruh kegiatannya," pungkasnya.[san]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Pramono Anung: Jakarta Butuh Pemimpin Pekerja Keras, Bukan Tukang Tebar Pesona

Minggu, 29 September 2024 | 02:07

Jupiter Aerobatic Team Bikin Heboh Pengunjung Semarak Dirgantara 2024

Minggu, 29 September 2024 | 01:53

Pertemuan Prabowo-Megawati Bisa Menguatkan Demokrasi

Minggu, 29 September 2024 | 01:19

Kapolri Lantik Sejumlah Kapolda Sekaligus Kukuhkan 2 Jabatan

Minggu, 29 September 2024 | 00:57

Gen X, Milenial, hingga Gen Z Bikin Komunitas BRO RK Menangkan Ridwan Kamil

Minggu, 29 September 2024 | 00:39

Kecam Pembubaran Paksa Diskusi, Setara Institute: Ruang Sipil Terancam!

Minggu, 29 September 2024 | 00:17

Megawati Nonton “Si Manis Jembatan Merah" Ditemani Hasto dan Prananda

Sabtu, 28 September 2024 | 23:55

Andrew Andika Ditangkap Bersama 5 Temannya

Sabtu, 28 September 2024 | 23:35

Aksi Memukau TNI AU di Semarak Dirgantara 2024

Sabtu, 28 September 2024 | 23:19

Gara-gara Topan, Peternak di Thailand Terpaksa Bunuh 125 Buaya

Sabtu, 28 September 2024 | 23:15

Selengkapnya