Berita

Istana Maimun-Medan/Net

Politik

Gerindra-PKS Berpeluang Ukir Kesuksesan Pilkada Jakarta Di Sumut

KAMIS, 22 JUNI 2017 | 09:25 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Kolisi Partai Gerindra dan PKS di Pilkada Sumatera Utara (Sumut) 2018 terbuka lebar.

Kemesraan Gerindra-PKS sudah mulai terbangun sejak Pilres 2014, berlanjut di Pilkada Serentak 2015 dan Pilkada Serentak 2017.

Di banyak daerah di dua Pilkada 2015 dan 2017, Gerindra-PKS banyak membangun berkoalisi. Teranyar, di Pilkada DKI Jakarta 2017 Gerindra-PKS mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno.


Pasangan Anies-Sandi berhasil menang mengalahkan petahana alias incumbent Ahok-Djarot.

Jelang Pilkada Sumut tahun depan, baik Gerinda maupun PKS sudah mulai memunculkan nama bakal calon yang mereka usung, atau sebatas dorongan dari elemen masyarakat.

Di internal Gerindra, ada nama Ketua Komisi VII DPR RI yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Sumut Gus Irawan Pasaribu, Anggota DPR RI HR. Muhammad Syafi'i dan kader muda yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Sumut Parlinsyah Harahap.

Sementara di PKS, ada nama Anggota Majelis Pertimbangan Partai DPP PKS Tifatul Sembiring, mantan Anggota DPR RI Idris Lutfi, Ketua DPW PKS Sumut HM Hafez dan Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut Zulfikar.

Sesuai UU 8/2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah, partai politik atau gabungan partai politik, baru boleh mengajukan pasangan calon untuk tingkat provinsi dengan memiliki 20 persen suara atau 25 persen suara sah pemilu 2014.

Jumlah anggota DPRD Sumut sebanyak 100 orang. Rinciannya, Partai Golkar (17 kursi), PDI Perjuangan (16 kursi), Partai Demokrat (14 kursi), Partai Gerindra (13 kursi), Partai Hanura (10 kursi), PKS (9 kursi), PAN (6 kursi), Partai Nasdem (5 kursi), PPP (4 kursi), serta PKB dan PKPI masing-masing 3 kursi.

Dengan perolehan kursi tersebut, maka tidak satu pun partai politik di Sumut dapat mengajukan pasangan calon sendiri (20 kursi). Maka parpol di Sumut harus berkoalisi.

Adapun Gerindra-PKS bisa berkoalisi dengan total jumlah 22 kursi.

Soal peket pasangan, perlu kalkulasi politik mendalam, termasuk keputusan pimpinan Gerindra dan PKS di Jakarta. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya