Kementerian Agama bakal menggelar sidang penetapan Idul Fitri 1 Syawal 1438 Hijriah pada 24 Juni mendatang.
"Sidang isbat awal Syawal akan dilaksanakan pada Sabtu 24 Juni 2017 di Kementerian Agama," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Muhammad Thambrin dalam keterangannya (Rabu, 21/6).
Menurutnya, melalui mekanisme sidang isbat Kemenag akan menetapkan waktu bagi umat muslim di Indonesia merayakan Idul Fitri.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dijadwalkan memimpin langsung sidang isbat, bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin, dan Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher.
Sidang isbat juga dihadiri para duta besar negara sahabat, Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, pakar falak dari ormas-ormas Islam, serta tim hisab dan rukyat Kemenag.
"Sidang isbat wujud kebersamaan Kemenag dengan ormas Islam dan instansi terkait dalam menetapkan awal bulan Qamariyah. Terutama Ramadhan, Syawal dan Dzulhijah," jelas Thambrin.
Sidang isbat akan dimulai pukul 17.00 WIB dengan diawali pemaparan tim hisab dan rukyat Kemenag tentang posisi hilal menjelang awal Syawal 1438 H. Proses sidang sendiri dijadwalkan berlangsung selepas salat Maghrib atau setelah adanya laporan hasil rukyatul hilal dari lokasi pemantauan.
Thambrin menambahkan, data hisab saat ini menunjukkan ijtimak menjelang Syawal 1438 H jatuh pada Sabtu, 24 Juni sekitar pukul 09.32 WIB atau bertepatan dengan 29 Ramadhan 1438 H.
"Pada saat rukyat, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia di atas ufuk, berkisar antara 2-4 derajat," katanya.
Kemenag sendiri akan menurunkan sejumlah pemantau hilal di seluruh provinsi di Indonesia. Pemantau berasal dari petugas Kanwil Kemenag dan Kemenag kabupaten/kota yang bekerja sama dengan pengadilan agama, ormas Islam, serta instansi terkait.
[wah]