Pemberian tunjangan hari raya (THR) berpengaruh terhadap arus mudik 2017.
Begitu kata Kepala Posko Harian Arus Mudik 2017 Kementerian Perhubungan, Nelson Barus saat ditemui di posko Arus Mudik 2017 di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Selasa (20/6).
Menurutnya, semakin cepat perusahaan memberikan THR, semakin cepat juga masyarakat merencanakan keberangkatan. Selain itu, para pemudik juga bisa menyiapkan bekal yang akan dibawa ke kampung halaman jauh-jauh hari.
"Kalau buru-buru beli tiket kan repot, jadi harus ada perencanaan. Pemerintah juga telah mengimbau kepada perusahaan agar memberikan THR sedini mungkin tujuannya agar para pemudik bisa merencanakan kepulangan," ujar Barus.
Kata dia, imbauan pemberian THR lebih cepat merupakan salah satu hasil evaluasi pemerintah dalam mengurai arus mudik tahun ini. Sebab jika dibandingkan tahun lalu, para pemudik sengaja mengulur waktu keberangkatan sebelum mendapat THR.
Meski demikian, pihaknya memprediksi lonjakan pemudik akan tetap berada pada H-3 dan H-2 lebaran, namun besaran angka pemudik tidak seperti tahun lalu.
"Jadi ini sudah baik ya, sudah ada perbaikan dari sebelumnya, dan sudah dilaksanakan juga evaluasi dari tahun kemarin. Tetapi untuk pekerja formal, H-5 belum mudik, jadi tingginya H-3 atau H-2 lebaran," ujarnya.
Hingga H-6 Lebaran atau Senin (19/6) kemarin dari pukul 14.WIB hingga pukul 22.00 WIB, arus kendaraan yang masuk di sejumlah pintu tol mulai mengalami peningkatan. Di gerbang tol Cikarang Utama, kendaraan golongan I yang masuk mencapai 25.446 kendaraan, sementara kendaraan Golongan I yang keluar di pintu tol tersebut mencapai 25.109 kendaraan.
Sementara untuk kendaraan golongan I yang masuk dari gerbang tol Bogor, Jagorawi, mencapai 10.891 kendaraan sementara yang keluar di gerbang tol Bogor mencapai 11.135 kendaran.
[ian]