Di Makassar, Sulawesi Selatan, Bandara Sultan Hasanuddin dan Pelabuhan Laut Soekarno-Hatta, membuka Posko Lebaran Terpadu untuk melayani keperÂluan pemudik.
Sabtu siang lalu (17/6), Rakyat Merdeka mendatangi Posko Terpadu di Bandara Sultan Hasanuddin. Letak posko berada di bagian strategis. Posisinya persis di dekat pintu keluar di terminal kedatangan. Warna hijau muda dipadu biru tua membuat posko tampak lebih mentereng dari bagian lain di bandara itu.
Poskonya pun cukup memadai dan dapat dibilang lengkap. Ukurannya sekitar 5x5 meter persegi. Total ada lima televisi layar besar di posko. Empat buah diletakkan di bagian luar. Isinya berupa informasi penerbangan, mulai dari jadwal keberangkatan dan kedatangan, hingga radar posisi pesawat.
Sebuah layar lainnya diletakÂkan di bagian dalam. Isinya beruÂpa pantauan dari kamera
closed circuit television (CCTV). Mirip dengan sarana perkantoran pada umumnya, bagian dalam juga terdapat beberapa meja kursi dan komputer yang digunakan pegawai posko.
Frida Asih, petugas Posko Lebaran Terpadu Bandara Hasanuddin menjelaskan, posko tersebut terbilang lengkap karenasegala informasi, mulai dari jumlah penumpang hingga posisi pesawat dapat dilihat di posko tersebut.
“Kebanyakan penumpang bertanya soal jadwal penerbanÂgan. Kadang ada pesawat delay, mereka biasanya langsung ke kita. Kita juga melayani kalau ada penumpang yang kehilangan sesuatu. Kita bantu sampaikan ke pihak yang lebih berwenang,†jelasnya.
Tak jauh dari posko terpadu, pengelola juga mendirikan Pos Layanan Kesehatan. Diberi warna biru, ukuran pos kesehaÂtan sedikit lebih kecil dari Posko Terpadu. Dilihat dari penunjuk namanya, Pos Kesehatan didirikan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Makassar.
Andi Lukman, petugas Posko Kesehatan mengatakan, di posko tersebut ada petugas yang berÂgantian jaga. "Supaya kita bisa melayani penumpang dengan baik, dan kami juga didukung alat-alat yang cukup baik," terang Andi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang meninjau posko-posko di bandara tersebutmenyatakan rencananya memperbesar Bandara Sultan Hasanuddin. Menurutnya, terdapat penambahan jumlah penumpangyang signifikan di bandara itu.
Katanya, jumlah penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin meningkat sebesar 18 persen. "Saya sangat gembira meliÂhat perkembangan bandara di Makassar ini karena pertumbuÂhannya begitu besar, yaitu 18 persen. Rata-rata nasional itu 9 persen. Jadi, yang membuat keÂnaikan di pusat sampai 9 persen itu salah satunya karena bandara ini," ucap Budi.
Budi mengaku telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk rencananya itu. "Oleh karenanya kita sudah berdiskusi tadi denganpak Gubernur, bandara ini akan kita perbesar," terangnya.
Kenaikan jumlah penumpang angkutan udara di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin disebabkan banyak alasan. Salah satunya pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan yang begitu pesat.
"Saya dengar inflasinya malah minus ya. Jadi memang kegiatan ekonomi di Sulsel sangatbaik," ujarnya.
Masih pada hari yang sama,selain di Bandara Sultan Hasanuddin, posko Lebaran juga didirikan di Pelabuhan Soekarno Hatta. Di pelabuhan ini, posko didirikan di luar terminal penÂumpang, sekitar 50 meter dari pintu masuk.
Posko tersebut pun dapat dijangkau dengan jelas oleh para penumpang. Selain karenaletaknya di bagian depan, bangunananya pun cukup luas. Ukurannya sekitar 20x3 meter. Pengelola pun menyediakan beberapa layar televisi, dan juga papan pengumuman informasi pelabuhan.
Yani, salah seorang petugas di posko itu mengatakan, posko tersebut melayani inforÂmasi yang dibutuhkan para penumpang. "Ya, tugas kita di sini memberikan informasi dan bantuan yang dibutuhkan penumpang, khususnya pemudik yang datang dan keluar dari pelabuhan ini," ucapnya.
Hari itu, Menteri Budi memimpin apel gabungan petugaspelayanan mudik Lebaran 2017. Secara simbolis, dia meÂmasangkan badge operasi dan life jacketkepada beberapa petuÂgas dari berbagai unsur yang melayani arus mudik dan balik di Pelabuhan Soekarno-Hatta tahun ini.
Budi menyampaikan, jumlah pemudik dari seluruh Indonesia dari seluruh moda transportasi akan mencapai 19 juta penumpÂang. Angka itu naik 8,5 persen dari 2016 yang sebesar 18 juta.
"Sedangkan, prediksi penumpang pelabuhan Makassar akan naik lima persen dibanding tahun lalu. Diprediksi menjadi 65 ribu, naik dari tahun lalu yang sebesar 62 ribu penumpang," ujarnya.
Selanjutnya, Budi meneÂkankan tiga hal utama dalam mudik tahun ini. Dia meminta kepada petugas untuk memperÂhatikan safety (keselamatan), security (keamanan) dan serÂvice (pelayanan).
"Untuk safety ditandai dengan Pelindo IV menyumbangkan life jacket sebanyak 1.000," ucapnya.
Dalam laporan yang diteriÂmanya, sambung Budi, pelabuÂhan tersebut sudah siap dalam pelaksanaan angkutan Lebaran 2017. Sejumlah anggota TNI danPolri pun siap melakukan pengamanan di pelabuhan.
“Saya mengapresiasi semua stakeholder mau hadir, bapakGubernur juga Forum Komunikasi Pimpinan Daerah. Karena tanpa koordinasi, kita tidak mungkin dapat melaksanakan dengan baik," tuturnya.
Dia pun berpesan kepada para pelaksana pelayaran, baik PT Pelni dan PT ASDP untuk memastikan pelaksanaan uji kelayakan dan keselamatan (ramp check) dapat berjalan dengan baik. "Saya berpesan supaya jangan ada kelebihan penumpang," ingatnya.
Di tempat sama, Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung mengatakan, tahun ini cuÂkup banyak persiapan dan pemÂbenahan fasilitas. Khususnya di Pelabuhan Soekarno Hatta.
"Di antaranya, kami sudah menyiapkan ruang menyusui, kipas angin khusus, AC di ruang tunggu terminal penumpang di lantai satu dan dua, ruang kesehatan, tempat chas telepon genggam, air kran yang bisa langsung dikonsumsi, toilet yang senantiasa bersih, mushola berikut perlengkapan sholat dan kursi roda untuk penyandang disabilitas," kata Doso Agung.
Selain menyiapkan fasiliÂtas untuk para pemudik yang menggunakan moda transportasi kapal laut, Pelindo IV juga memÂperhatikan faktor keamanan yang diperketat. Dengan tidak membiarkan penumpang berÂtumpuk di ruang tunggu.
"Hanya penumpang yang inÂgin berangkat saja yang dipersilakan masuk ke ruang tunggu," pungkasnya.
Latar Belakang
Kemungkinan Puncak Arus Balik H-1 Masuk Sekolah Atau Kantor
Puncak arus mudik di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan diprediksi terjadi pada H-2 Lebaran.
Jumlah penumpang diprediksi meningkat hingga tujuh persÂen dibandingkan tahun lalu. Sedangkan arus balik biasanya bergantung berakhirnya masa liburan. "Kemungkinan H-1 masuk sekolah atau kantor," kata Airport Security Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sultan Hasanuddin, Arief Siradjudin.
Pada masa arus mudik dan arusbalik Lebaran 2016 terÂcatat, lalu lintas penumpang di Bandara Hasanuddin berkisar 37 ribu. Jumlah itu diprediksi meningkat pada tahun ini hingga 40 ribu penumpang per hari.
Otoritas bandara diklaim telah menyiapkan langkah antisipasi dengan memberikan tambahan penerbangan alias
extra flight kepada sejumlah maskapai. Juga akan dibuka posko terpadu untuk pelayanan dan keamanan di Bandara Hasanuddin.
Juru Bicara PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, I Turah Aji Ari menyatakan, persiapan pemÂbentukan posko terpadu terus dipermantap. Koordinasi dan komunikasi dengan berbagai instansi terkait lainnya sedang dibangun.
"Keberadaan posko terpadu itu dimaksudkan untuk memberikan pelayanan prima kepada calon penumpang maupun pengantar, atau penjemput di Bandara Hasanuddin," ucap Turah.
Terpisah, menghadapi Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, PT Pelindo IV melakukan berÂbagai persiapan untuk kelancaran mudik bagi masyarakat yang menggunakan moda transportasi laut, khususnya melalui Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar.
Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung menuturkan, dari segi infrastruktur, pihaknya sudah menyiapkan terminal penÂumpang standar internasional. Terminal dilengkapi antara lain dengan garbarata atau jembatan penghubung, dari ruang tunggu terminal penumpang ke pintu masuk kapal.
"Selain itu, juga sudah terseÂdia travelator, connecting bridge, serta fasilitas lain untuk keÂnyamanan penumpang yang siap menampung hingga 4.000 orang," urai Doso.
Kementerian Perhubungan memprediksi, jumlah total peÂmudik pada 2017 mencapai 19 juta pemudik, dimana 4,5 juta pemudik diprediksi akan mengÂgunakan moda angkutan udara. Angka ini adalah yang paling besar dibandingkan dengan moda angkutan lainnya.
Di sisi lain, jumlah pengguna angkutan pribadi juga akan mengalami pertumbuhan yang cukup besar. "Peningkatannya mencapai 10 persen," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Budi memperkirakan, puncak arus mudik akan terjadi, Jumat, 23 Juni 2017. "Saya mengimbau anak-anak sudah libur tanggal 19, sebagian berangkat tanggal 19, 20, 21, 22. Usahakan jangan berangkat tanggal 23 karena itu puncak arus mudik," saran Budi di Jakarta.
Budi berharap, perjalanan mudik pada tahun ini akan jauh lebih baik. Sebab, seluÂruh pemangku kepentingan telah maksimal berkoordinasi dengan menghasilkan sejumlah kesepakatan dalam perencanaan mudik Lebaran 1438 H.
"Seperti, koordinator dalam mudik ini pada Kementerian Perhubungan," tandasnya.
Tapi dalam pengelolaan lalu lintas, kata dia, sudah dilimpahÂkan kepada kepolisian, "Kapolri sudah melakukan suatu koorÂdinasi dan sudah melakukan langkah-langkah sosisalisasi, baik di jajaran teknis Kapolri maupun di beberapa kapolda," ujarnya.
Budi Karya mengimbau, agar pemudik lebih menjaga keamanansaat melakukan perjalanan menuju kampung halamannya. Meski demikian, ia memastikan seluruh angkutan moda transportasi dalam perjalanan mudik telah 90 persen layak untuk digunakan.
Selain itu, dia juga mengimÂbau supaya masyarakat agar menghindari penggunaan kenÂdaraan roda dua atau motor. Pasalnya, lebih dari 50 persen kecelakaan merupakan kecelaÂkaan motor. ***