Berita

Ledia Hanifa Amaliah/net

Politik

Ledia Keberatan Anak-anak Istirahat Cuma 0,5 Jam Di Sekolah

SABTU, 17 JUNI 2017 | 10:10 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kalangan DPR RI keberatan dengan pasal Permendikbud 23/2017 yang mengatur hari sekolah dilaksanakan delapan jam dalam satu hari atau 40 jam selama lima hari dalam satu minggu.

Terutama soal waktu istirahat  selama  0,5  jam dalam satu hari, atau 2,5 jam selama lima hari.

"Delapan jam sehari, istirahat cuma setengah jam. Jangankan anak-anak, kita saja ngomel-ngomel istirahat setengah jam. Orang dewasa saja jam kerja efektif dalam lima hari kerja adalah 37,5 jam," kata Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah, dalam diskusi "Ribut-ribut Full Day School" di Cikini, Jakarta, Sabtu (17/6).


Dia meragukan jaminan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengatakan anak-anak sekolah lebih bergembira dengan delapan jam sekolah dan lima hari sekolah. Ia juga ragu, guru-guru yang ada saat ini bisa membuat pengajaran yang membuat murid gembira.

"Harus diyakinkan, dipastikan bahwa para guru bisa membuat pengajaran yang mengasyikkan. Berapa banyak guru kita yang sudah tersertifikasi sekalipun bisa membuat suasana belajar yang menyenangkan?" ungkapnya.
 
Katakanlah dalam jam sekolah itu pihak pendidik boleh bekerjasama dengan madrasah atau lembaga lain. Namun, pertanyaannya, siapa yang bertanggung jawaban mengontrol kegiatan, perjalanan ke lokasi dan lain-lain.

"Jangan ambil kebijakan jawa sentris. Padahal di Jawa Barat saja ada satu daerah di mana anak yang mau ke SMP harus turun gunung, ke bawah naik ojek 25 ribu. Kalau malam, enggak ada lagi orang yang berani naik," ucapnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya