Berita

Politik

Pemuda Nasdem Gelar Diskusi "Halaqah, Komitmen Pemuda Dalam Mengawal Pancasila"

JUMAT, 16 JUNI 2017 | 09:06 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Garda Pemuda Nasdem menyelenggarakan diskusi bertajuk "Halaqah, Komitmen Pemuda Dalam Mengawal Pancasila - Tolak Ideologi Radikalisme" di Kantor DPP Partai NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, kemarin malam ( Kamis, 15/6).

Sekjen Garda Pemuda Nasdem, Khairul Anwar yang mewakili Ketua Umum Prananda Paloh mengatakan bahwa salah satu ulama besar, KH Samsul Arifin pernah berkata bahwa Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara kesatuan Republik Indonesia, harus diamalkan, dan tetap dijaga kelestariannya.

"Itu artinya apa yang kita lakukan adalah bagian kecil dari apa yang digaungkan oleh para alim ulama yang notabene juga para pendiri bangsa," jelasnya.


Menurutnya semua warga negara Indonesia harus berpegang teguh pada Pancasila. Sebab, saat ini faham-faham radikalisme sudah menyebar kemana-mana.

Paham-paham radikalisme diakuinya sangat jamak diajarkan pada para anak muda yang memang masih perlu bimbingan dari semua pihak.

"Kita tidak boleh menutup mata dengan keadaan ini. Oleh karena itu Garda NasDem pun terpanggil untuk melakukan diskusi ini," imbuhnya.

Hadir dalam diskusi tersebut yang mewakili Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius, Abdul Rahman Kadir. Di awal pemaparannya, Abdul Rahman menayangkan video Nana Ikhwan Maulana, seorang pelaku yang meledakkan bom di Hotel JW Marriott pada 2009 lalu. Video yang dibuat 20 hari sebelum bom diledakan itu menampilkan Nana yang nampak antusias dan sukacita.

"Ini bukan bom bunuh diri, bunuh diri itu hanya dilakukan oleh orang yang putus asa. Saya bukan orang putus asa, tapi hanya ingin masuk surga dengan dijemput 7 bidadari," kata Nana.

Usai penayangan video Nana, Abdul Rahman mengatakan bahwa para pemuda Indonesia telah didoktrin sedemikian rupa sehingga mereka sama sekali tak takut melakukan bom bunuh diri.

"Beginilah bagaimana pemuda kita didoktrin untuk tidak takut membunuh ataupun mari sekalipun," sesalnya.

Saat ini, tambahnya, dengan kemajuan teknologi yang kian pesat, doktrinasi malah dilakukan secara online sebagaimana yang dilakukan terhadap pelaku bom panci Bekasi yang hendak meledakkan Istana Negara.

"Dia dibaiat secara online, menikah pun secara online," ungkapnya.

Nah, untuk melawan radikalisme, Abdul mengaku BNPT terus bekerja keras untuk melakukan deradikalisasi.

"Deradikalisasi kita lakukan kepada dua kelompok. Pertama kepada kelompok radikal di LP. saat ini ada 200an orang tersebar di luar Lapas. Kedua di luar Lapas. Ini kita lakukan di luar Lapas, atau mantan napi terorisme. Kemudian kita lakukan pendekatan lunak, narapidana yang mau keluar tapi sudah mau bekerja sama, kita minta dia untuk memberikan pemahaman kepada teman-teman nya yang lain," bebernya.

Perwakilan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Zainal Abidin yang juga menjadi salah seorang pembicara mengatakan bahwa pihaknya pun juga terus bekerja keras mengarahkan pemuda di negeri ini untuk tidak mudah masuk dalam kelompok radikal. Dalam upayanya itu, dia mengaku selalu memegang teguh Pancasila.

"Kita ingin menciptakan pemuda yang berkarakter, mandiri, maju dan berdaya saing," tukasnya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya