Berita

Suhardi-Foley/Net

Pertahanan

Indonesia-Australia Tingkatkan Kerja Sama Penanggulangan Terorisme

JUMAT, 16 JUNI 2017 | 00:35 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Indonesia dan Australia terus memperkuat sinergi dalam penanggulangan terorisme. Hal itu tercetus dalam pertemuan antara Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjen Pol. Suhardi Alius dengan Duta Besar Kontra Terorisme Australia, Paul Foley di Gedung Kementrian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (15/6).

Selain Foley, juga hadir mendampingi Penasihat Kepala Bagian Politik dan Diplomasi Publik, Brad Armstrong serta perwakilan Kontra Terorisme Canberra, Chris Withers.

"Kita memiliki kepentingan yang sama terkait penanggulangan terorisme. Karena itu, kami saling bertukar pendapat, informasi, dan program penanggulangan terorisme serta penerapannya. Kedepan kerja sama ini akan terus ditingkatkan dan lebih dikuatkan lagi, agar hasilnya bisa maksimal," tutur Suhardi.

Berkaca dengan keberadaan ISIS yang sekarang sudah bergerak di Marawi, Filipina, Suhardi mengungkapkan, pihaknya dan delegasi Australia juga sepakat untuk menggarisbawahi keberadaan Foreign Terrorist Fighters (FTF). Dalam hal ini, Australia meminta masukan banyak hal, baik FTF Indonesia di Marawi juga kasus teror bom di Kampung Melayu.

"Mereka telah mengalami banyak kekalahan di Suriah dan Irak, sehingga sekarang menjadikan Asia Tenggara sebagai basis baru. Bisa saja karena FTF ini berpindah-pindah mereka menyusup ke Indonesia atau Australia. Makanya kita harus perkuat sinergi untuk benar-benar mengantisipasi FTF ini," tukas mantan Kapolda Jabar ini.

Pada kesempatan itu, Duta Besar Kontra Terorisme Australia, Paul Foley juga banyak bertanya tentang program deradikalisasi. Menanggapi hal ini Suhardi Alius menjelaskan bahwa sejauh ini deradikalisasi berjalan baik.

"Kami merasa cukup sukses, mengingat yang menjalani program ini berkisar 500 orang, sementara residivis hingga kini hanya berjumlah tiga orang, kami anggap program deradikalisasi kami cukup berhasil," jelas Suhardi. [rus]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Roy Suryo: Akun Fufufafa 99,9 Persen Milik Gibran

Kamis, 19 September 2024 | 10:39

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

UPDATE

Bakamla Akui Ada Ledakan Sebelum Kebakaran

Minggu, 29 September 2024 | 11:27

Kepemimpinan LaNyalla Dinilai Sukses Bawa DPD Jadi Pembela Rakyat

Minggu, 29 September 2024 | 10:58

Sejumlah Negara Berduka atas Kematian Pemimpin Hizbullah

Minggu, 29 September 2024 | 10:57

Dalami Kebakaran di Gedung Bakamla, Polisi Periksa 16 Kuproy

Minggu, 29 September 2024 | 10:44

Polda Sumbar Didorong segera Limpahkan Berkas Pembunuh Gadis Penjual Gorengan

Minggu, 29 September 2024 | 10:29

Polisi Harus Usut Tuntas Aksi Brutal Pembubaran Diskusi FTA

Minggu, 29 September 2024 | 10:26

Kantor Bakamla Kebakaran, Jalan Proklamasi Ditutup Sementara

Minggu, 29 September 2024 | 10:10

Anak Usaha Telkom Garap Film Horor Eksorsisme Pertama di Indonesia

Minggu, 29 September 2024 | 09:52

Makin Berani, Trump Cemooh Biden dan Harris "Cacat Mental"

Minggu, 29 September 2024 | 09:44

Biden: Kematian Bos Hizbullah Keadilan Bagi Para Korban

Minggu, 29 September 2024 | 09:24

Selengkapnya