Berita

Mahfud MD/Net

Wawancara

WAWANCARA

Mahfud MD: Unit Ini Akan Bantu Rumuskan Kebijakan Ideologi Negara & Sosialisasi Ke Masyarakat

KAMIS, 15 JUNI 2017 | 10:59 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Belum lama ini, Pesiden Jokowi melantik Yudi Latif sebagai Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Selain melantik Yudi, Presiden juga melantik sejumlah tokoh na­sional sebagai Dewan Pengarah UKP-PIP. Mereka adalah; Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, Jenderal (Purn) Try Sutrisno, be­kas Ketua MK Mahfud MD, Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, bekas Ketua PP Muhamadiyah Syafi'i Ma'arif, Pendeta Andreas Anangguru Yewangoe, Mayjen (Purn) Wisnu Baya Tenaya, dan Sudhamek.

Lantas apa saja rencana aksi Dewan Pengarah UKP-PIP pasca dilantik, berikut penu­turan Mahfud MD yang juga masuk barisan Dewan Pengarah UKP-PIP;

Apa yang akan dilakukan oleh Dewan Pengarah setelah ditunjuk Presiden untuk men­gurusi UKP-PIP ini?
Itu nanti keputusan tim ekse­kutifnya yang dipimpin oleh Pak Yudi. Dari pertemuan pertama di Istana, tidak ada substansi yang diputuskan. Karena ini baru ra­pat pertama dan baru bicara soal teknis yang keputusannya pada hari tertentu setiap bulan kita akan bertemu. Itu saja dulu.

Itu nanti keputusan tim ekse­kutifnya yang dipimpin oleh Pak Yudi. Dari pertemuan pertama di Istana, tidak ada substansi yang diputuskan. Karena ini baru ra­pat pertama dan baru bicara soal teknis yang keputusannya pada hari tertentu setiap bulan kita akan bertemu. Itu saja dulu.

Menurut Anda, apa sih tu­juan Presiden membentuk UKP-PIP ini?
Pembentukan UKP Pancasila bertujuan untuk menguatkan dan mensosialisasikan kembali Pancasila sebagai ideologi dasar negara. Itu saja.

Lalu UKP-PIP ini apa saja rencana aksinya?
Jadi nanti UKP Pancasila ini akan membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan sebagainya. Tentu kebijakan di bidang ideologi negara itu dibantu oleh unit ini kemu­dian kita juga akan melakukan sosialisasi ke tengah-tengah masyarakat tentang bagaimana Pancasila itu dihidupkan di hati sanubari masyarakat. Ya seperti itu. Baru sebatas itu saja kesepakatan-kesepakatannya yang substansi-substansi lain belum dibicarakan.

Lalu apa saja target dari Dewan Pengarah, kan waktu kerja UKP-PIP ini mengikuti masa jabatan Presiden, berarti hanya punya waktu singkat sampai tahun 2019 saja?
Yang pasti nanti Dewan Pengarah akan bekerja secepat­nya untuk membangun kesa­daran kembali akan Pancasila. Sebab kesadaran masyarakat akan Pancasila saat ini dinilai sudah mulai menghilang. Kesadaran kita kan sudah mulai agak hilang. Sejak zaman reformasi itu kesadaran akan Pancasila, dan konstitusi sesuaidengan yang dikehendaki pendiri negara itu kan sudah mulai berkurang, bahkan sudah mulai digerogoti.

Nah, ini dianggap yang utama yang nanti akan dikerjakan. Membangun kesadaran kembali di tengah-tengah masyarakat tentang bagaimana Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana diwariskan oleh para pendiri negara itu dilaksanakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Oh ya kalau masalah or­ganisasi masyarakat (ormas) yang dianggap anti-Pancasila apakah akan ikut dibahas oleh tim UKP-PIP ini nantinya?
Wah, kalau untuk masalah ormas pembahasannya belum masuk ke sana.

Pak Presiden kan ingin UKP-PIP ini bisa mengaktualkan Pancasila dalam bentuk kekinian, namun kenapa de­wan pengarahnya diisi tokoh-tokoh senior?
Dewan pengarah ini kan me­mang sebagai pengarah dari UKP-PIP ini. Nanti yang akan mengaktualkan (Pancasila) den­gan kekinian atau yang mengak­tualkan secara substansinya itu tentu adalah eksekutifnya yang dipimpin oleh Pak Yudi Latif. Itulah yang nantinya dalam ber­bentuk program, dalam program itu atas buatan tim ekskutifnya nanti.

Untuk diketahui juga bahwa UKP-PIP itu lembaga yang ne­tral atau lintas aliran politik yang bertugas menjaga Indonesia melalui penguatan ideologi Pancasila. Tanpa dibatasi oleh sekat-sekat politik kita harus siap menjaga kekuatan ideologi negara. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya