Berita

Bisnis

Selain Diragukan Kehalalan, Impor Paha Ayam Beku Akan Mematikan Peternak

RABU, 14 JUNI 2017 | 20:58 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Kaukus Pemuda Islam Indonesia (KPII) memaklumi kecemasan peternak ayam dalam negeri seiring dengan mencuatnya kabar akan ada import paha ayam beku (drum stick) besar-besaran dari Amerika Serikat (AS).

Karena menurut Koordinator KPII Dong Ghani, jika import sudah dibuka, bukan tidak mungkin serbuan paha ayam import akan mematikan pendapatan peternak dalam negeri.

Selain itu, kata Bang Dong-panggilan Dong Ghani-paha ayam import tidak dijamin kehalalannya. Pasalnya, dari negera asalnya tidak diketahui proses pemotongan ayam yang diimport. "Kami khawatir pemotongan tidak sesuai dengan ketentuan agama Islam," kata pria asal Jambi ini dalam keterangannya malam ini.

Kalau pemotongannya tidak sesuai ketentuan Islam, dia menambahkan, jelas itu tidak halal dan tidak patut menjadi konsumsi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam.

Bang Dong pun mengimbau kepada para importir agar tidak bermain-main dalam penyediaan bahan konsumsi umat. Kehalalan daging impor tersebut harus mampu dijelaskan secara terbuka agar tidak menimbulkan keraguan ditengah masyarakat.

"Siapa yang bisa menjamin jika ayam dan paha ayam tersebut melalui proses pemotongan yang halal. Lalu masyarakat terpaksa mengkomsumsi daging atau ayam yang tidak jelas asal-usul penyembelihannya. Terkait makanan dan minuman yang dikonsumsi, semua  sudah diatur dalam ajaran Islam," terang Dong.

Karenanya, ia menghimbau pemerintah dan seluruh pihak terkait agar memprioritaskan jaminan kehalalan atas daging ayam maupun bagian lainnya. Jika dibiarkan akan merugikan umat Islam itu sendiri.

"Kami meminta pemerintah dan pihak terkait agar menanggapi dengan serius masalah ini.

Di tempat terpisah, Muhammad Sulaiman Pengamat Pangan dari Indonesian Strategic Monitoring (ISM) menyesalkan apabila  langkah impor ayam beku atau paha ayam yang dapat merugikan kepentingan umat.

Sulaiman juga berharap pemerintah dapat mengambil langkah tegas jangan membuat kebijakan yang di khawatirkan membingungkan umat Islam.

"Jangan sampai kebijakan impor ini  merugikan kepentingan umat. Pemerintah harus mengambil langkah tegas, agar tidak menimbulkan kebingungan pada umat Islam," pungkas Sulaiman. [zul]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Roy Suryo: Akun Fufufafa 99,9 Persen Milik Gibran

Kamis, 19 September 2024 | 10:39

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

UPDATE

Bank Mandiri Berkomitmen Bakal Terus Aktif Tingkatkan Prestasi Olahraga Nasional

Minggu, 29 September 2024 | 22:06

Keluarga Kesultanan Kutaringin Yakin Agustiar Sabran Layak Pimpin Kalteng

Minggu, 29 September 2024 | 22:01

Hidayatullah: HIRO Hadir Untuk Membawa Medan Berdaya dan Berjaya

Minggu, 29 September 2024 | 21:52

BKSAP Luncurkan Buku Sekaligus Deklarasi Pembentukan Asosiasi Parlemen Berbahasa Indonesia-Melayu

Minggu, 29 September 2024 | 21:24

Indikator: Popularitas Khofifah Indar Parawansa Moncer di Pilgub Jatim

Minggu, 29 September 2024 | 20:36

Polisi Cari Penyebar Pertama Video Pembubaran Diskusi FTA

Minggu, 29 September 2024 | 20:07

JaDI Sumut: Prof Ridha Sudah Tepat Mengadu ke Bawaslu

Minggu, 29 September 2024 | 19:56

Rudy Mas'ud Punya Utang Rp137 Miliar, Komitmen Pemberantasan Korupsi Dipertanyakan

Minggu, 29 September 2024 | 19:55

Unggul Polling, Tim Robinsar-Fajar Optimistis Menang di Cilegon

Minggu, 29 September 2024 | 19:48

Perkuat Kebersamaan, Kritikus Politik Ini Ajak Puluhan Tokoh Bahas Perubahan

Minggu, 29 September 2024 | 19:43

Selengkapnya