Berita

Emir Qatar, Tamim bin Hamad al-Tsani/net

Dunia

Ini Kemajuan Qatar Yang Ditakuti Para Tetangganya

SABTU, 10 JUNI 2017 | 10:05 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Patut diduga, pengucilan Qatar oleh negara-negara Teluk disebabkan kemajuan negara kecil itu bukan hanya di bidang ekonomi tetapi juga pendidikan kaum mudanya.

Menurut pengajar ekonomi dan peneliti INDEF, Berly Martawardaya, Qatar adalah fenomena yang memukau di Timur Tengah. Ia memenuhi tiga faktor penting memperkuat ekonomi politik yaitu geografi, geologi dan demografi.

"Qatar sangat kaya migas. Pendapatan per kapita 70 ribu dolar AS, yang 17 kali dari Indonesia. Setahun, rata-rata warga di sana memiliki gaji Rp 800 juta, itu penduduk menengah," jelas Berly dalam diskusi "Koq, Qatar Dikeroyok?" di Menteng, Jakarta, Sabtu (10/6).
‎

‎
Jika faktor geografi dan geologi begitu menguntungkan, maka Qatar tak mau ketinggalan di faktor demografi.

"Yang bisa diubah adalah faktor demografi. Yang menarik dari Qatar adalah dia sadar bahwa walau cadangan migas sangat besar dan akan bertahan 50 tahun ke depan, tapi dia tidak santai. Dia berpikir ke depan. Tantangan masa depan adalah inovasi," katanya.

Qatar pun mengambil langkah "barter" dengan Amerika Serikat. Qatar memberikan pangkalan militer, AS membangun kampus yang sangat berkualitas di Doha.

"Kultur berdiskusi dan berdebat didorong di sana. Pemimpinnya pun sangat muda di antara negara-negara Arab lainnya, berusia 37 tahun. Perkembangan politiknya sangat progresif, sudah ada konstitusi resmi tahun 2003, ada DPR dan DPRD, punya wewenang cukup lumayan. Ada dua anggota parlemen perempuan," urainya.

Uang dari migas dipakai Qatar untuk membangun pendidikan dan industri lainnya. Inilah yang diduga sangat ditakuti negara Timur Tengah lainnya.

"Pergerakan Qatar ke arah pengetahuan ini sangat teratur, tak bisa dilepaskan dari pemimpin yang visioner. Ini akan pengaruhi masyarakat dan Timur Tengah," ujar Berly. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya