Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengirimkan Tim Penanggulangan Bencana Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (PB-BPJN) Sulawesi XIV untuk melakukan perbaikan dan pembersihan jalan dan jembatan yang terputus akibat banjir bandang di Kabupaten Toli-toli, Sulawesi Tengah, pada Sabtu lalu (3/6).
Staf Ahli Kementerian PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Khalawi Abdul Hamid yang juga ketua harian Pusat Komando Satuan Tugas Penanggulangan Bencana PUPR dalam laporan hasil peninjauan mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai reaksi cepat atas bencana tersebut.
"Memobilisasi personil dan alat berat seperti loader, excavator, grader, dan dump truk untuk memulihkan fungsi jalan," ujarnya, Kamis (8/6).
Adapun banjir bandang mengakibatkan Jalan Trans Sulawesi yakni di daerah Silondou (KM 399) tergenang dengan ketinggian 50-70 cm dan mengakibatkan hanya dapat dilalui kendaraan tinggi, sementara untuk kendaraan kecil belum bisa melintas.
Longsor terjadi di delapan titik di ruas Jalan Pangi sampai dengan Toli-toli (KM 425-KM 435) dan menutup badan jalan. Kini kendaraan sudah bisa melintas walaupun perlahan karena masih dalam proses pembersihan. Jalan yang tertutup longsor juga terjadi di ruas Bunta- Pagimana (KM 505-KM 510). Terdapat 10 titik longsoran, di mana tiga diantaranya cukup besar. Pembersihan segera dilakukan dan kini sudah bisa dilewati secara bergantian.
Jalan amblas terjadi di ruas Tumuora-Tambrana (KM 174) sedalam 40 centimeter dengan panjang 40 meter. Untuk pananganan darurat dilakukan penimbunan dengan material, sementara lalu lintas menggunakan bahu jalan.
Dua jembatan jenis Bailey yang berada di Trans Sulawesi yakni Jembatan Tende (KM 440) dan Kapas (KM 460) mengalami penurunan. Tim PB BPJN Sulawesi XIV sudah melakukan perbaikan dan kini sudah dapat dilewati kembali.
Selain jalan dan jembatan, banjir bandang juga mengakibatkan kerusakan Bendung Tandelaos di Kecamatan Galang. Kementerian PUPR melalui Tim Reaksi Cepat BWS Sulawesi III telah melakukan inventarisasi kerusakan dan rencana aksi tanggap darurat.
Banjir bandang terjadi sekitar pukul 16.00 WITA setelah sebelumnya hujan deras dengan intensitas sedang sekitar 74,49 milimeter per hari) selama kurang lebih empat jam dan mengakibatkan Sungai Tuweley dan Sungai Lembe meluap dan menggenangi pemukiman setinggi 1-3 meter. Banjir mengakibatkan empat korban jiwa, dua orang hilang dan 56.000 kepala keluarga terdampak. Banjir juga mengakibatkan 10 unit rumah hanyut, lima rumah roboh, dan tiga kantor pemerintah terendam.
Bencana itu juga mengakibatkan kerusakan 90 persen instalasi air bersih PDAM Kabupaten Toli toli dan tiga jaringan distribusi sistem penyediaan air minum (SPAM) ibu kota kecamatan yakni di Lalos, Tambun dan Galumpang dan tengah dalam perbaikan.
Untuk membantu pemenuhan air bersih bagi korban banjir, Kementerian PUPR melalui Satker Tanggap Darurat Permukiman Pusat (TDPP) Ditjen Cipta Karya memobilisasi bantuan dari gudang di Makassar, Surabaya dan Bekasi secara simultan sejak kemarin (Rabu, 7/6) berupa dua unit mobil tangki air yang akan tiba di lokasi hari Sabtu, 200 jerigen ukuran 10 liter, hidran umum 30 unit dari gudang Makassar, dua unit Instalasi Pengolahan Air dari gudang Surabaya, dan pipa-pipa dari gudang Bekasi.
Saat ini Satker TDPP telah menyediakan sebanyak 10 unit penampung air atau reservoir yang penempatannya akan dilakukan oleh PDAM Kabupaten Toli-toli.
[***]