Berita

Politik

Pengucilan Qatar, Guncangan Bagi Dunia Islam

RABU, 07 JUNI 2017 | 18:23 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pemutusan hubungan diplomatik yang dilakukan Arab Saudi dan para sekutunya terhadap Qatar diyakini akan mengguncang Dunia Islam.

Demikian pandangan Wakil Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI, Rofi Munawar. Dia mengatakan, krisis diplomatik itu seharusnya tidak terjadi, pola penanganan masalahnya bisa diselesaikan melalui jalur diplomasi dan komunikasi politik antar negara teluk.

Baginya, Qatar yang tergabung dalam Gulf Country Countinent (GCC) memiliki peran strategis dan menentukan dalam berbagai persoalan di timur tengah atau bahkan dunia.


"Pengucilan Qatar dipastikan akan mempengaruhi konstelasi politik di timur tengah dan dunia pada umumnya. Karenanya, perlu usaha konstruktif dan dialog untuk memastikan bahwa usaha diplomasi adalah satu-satunya jalan terbaik keluar dari krisis ini," ucap Rofi Munawar dalam keterangan pers hari Rabu (7/6).

Dia mengaku cukup terkejut dengan langkah drastis yang dilakukan oleh Arab Saudi dan sekutu kulturalnya seperti Bahrain dan Uni Emirat Arab terhadap Qatar. Apalagi mereka semua tergabung dalam negara persemakmuran teluk, yang memiliki potensi  sangat luar biasa di tingkat kawasan.

"Kita menyesalkan pungucilan ini terjadi, bukti bahwa proses diplomasi dan kesepahaman politik tidak berjalan optimal di antara negara-negara teluk. Tentu kita berharap ini tidak berlarut-larut dan melibatkan lebih banyak pihak karena akan membuat situasi semakin tidak kondusif," tutur Rofi.

Anggota Komisi VII ini juga memandang pengucilan berupa pemutusan hubungan diplomatik dan embargo yang dilakukan oleh Arab Saudi dan sekutunya terhadap Qatar akan mempengaruhi harga komoditas energi dunia, khususnya Liquefied Natural Gas (LNG). Qatar merupakan produsen gas alam cair terbesar di dunia.

Rofi meminta Pemerintah Indonesia tetap berpegang teguh dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif dalam menyikapi krisis ini, dengan mendorong negara-negara yang berseteru membangun komunikasi yang konstruktif. Di sisi lain, pemerintah juga perlu secara proaktif memastikan proses mitigasi terhadap ratusan ribu pekerja Indonesia yang saat ini berkerja di Qatar.

"Langkah-langkah diplomatik yang terencana dan terukur diperlukan untuk memastikan proses kerjasama dengan negara-negara tersebut tidak terganggu dan mengganggu investasi di Indonesia" pungkasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya