Proyek pengadaan jasa Satuan Pengamanan (Satpam) untuk cabang Jagorawi yang dilakukan Jasa Marga dan PT Kartika Cipta Indonesia dinilai janggal.
Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA) Jajang Nurjaman menjelaskan, demi suksesnya proyek, Jasa Marga menyiapkan anggaran lebih dari Rp 20,6 miliar. Perusahaan yang ditunjuk Jasa Marga untuk bertanggung jawab terkait jasa Satpam adalah PT Kartika Cipta Indonesia yang beralamat di Jakarta.
Menurutnya, nilai proyek yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp 20.314.706.248. Nilai sebesar itu disebut hanya pemborosan dan hanya menghambur-hamburkan anggaran perusahaan.
"Dari nilai proyek yang disepakati misalnya mencapai angka Rp 20 miliar lebih. Harga tersebut jauh lebih mahal dibandingkan tawaran PT Bhawata Nusa Surya Perdana yang hanya membutuhkan anggaran senilai Rp 18,2 miliar saja," beber Jajang kepada wartawan, Minggu (4/6).
Akibatnya, dalam proyek pengadaan jasa Satpam untuk cabang Jagorawi ditemukan potensi kebocoran uang negara sebesar Rp 2.355.456.496. Hal ini sangat disayangkan, bukannya melakukan efisiensi anggaran mengingat Jasa Marga sedang gencar membangun proyek tol dan butuh anggaran tidak sedikit. Justru yang terjadi malah sebaliknya.
"Temuan ini semakin menambah catatan buruk terkait tren kebocoran uang negara di perusahaan plat merah yang dipimpin Desi Aryani tersebut," tegas Jajang.
[wah]