Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan infrastruktur jalan pada arus mudik lebaran yang lebih baik dari tahun ke tahunnya. Pada arus mudik tahun 2017, seluruh ruas jalan nasional yang dilalui pemudik dalam kondisi mantap dan tidak ada lubang pada H-10 lebaran.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto dalam jumpa pers terkait Kesiapan Jalur Mudik Lebaran Tahun 2017, di Jakarta, Rabu, (31/5). Dalam acara tersebut turut hadir Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.
Sementara untuk mengantisipasi titik rawan kemacetan yang terjadi akibat perlintasan sebidang kereta api selepas exit tol Brebes Timur, sejak awal tahun 2017 Kementerian PUPR telah membangun 4 flyover yaitu Fly Over (FO) Dermoleng, Klonengan, Kesambi, dan Kretek di Kabupaten Brebes dan Tegal.
"Keempat Flyover tersebut dibangun untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan seperti tahun lalu saat ini progres keseluruhan telah mencapai 80 persen, dan kami mengerahkan sumber daya yang ada agar H-10 sudah berfungsi," tuturnya.
Saat ini progres untuk FO Dermoleng adalah 84,96 persen, Klonengan 94,23 persen, Kesambi 78,68 persen dan Kretek 76,84 persen. Arie mengatakan setiap harinya terutama pada musim mudik lebaran terdapat 97 kereta api yang melewati perlintasan, yang membutuhkan waktu 5 menit maka diperkirakan 9 jam per hari arus lalu lintas menjadi terhambat pada titik ini. Selain pembangunan 4 FO terdapat juga beberapa perbaikan di jalur selatan yaitu Karang Pucung dan Lingkar Sumpiuh.
Untuk mengantisipasi kemacetan akibat pasar tumpah, Arie mengatakan akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat agar ada pengaturan sehingga tidak menghambat lalu lintas pemudik yang melalui Jalan Pantura Jawa.
Kementerian PUPR juga akan memfungsikan 3 ruas tol untuk dilalui pemudik secara gratis yakni Tol Pejagan-Pemalang, Pemalang Batang dan Batang hingga Semarang atau mulai dari Brebes Timur sampai Weleri sepanjang 110 km. Jalan tol fungsional dengan 2 lajur 1 arah, dengan kondisi perkerasan
lean concrete atau beton tipis 10 cm yang cukup nyaman untuk dilalui kendaraan dengan kecepatan hingga 60 km per jam.
Sepanjang ruas tersebut akan terdapat 6 exit tol sementara yang difungsikan untuk menghindari penumpukan kendaraaan pada saat keluar Weleri. Rest area sementara juga disiapkan di 6 lokasi.
“Untuk kendaraan yang akan ke Surabaya, bisa melalui Tol Semarang-Salatiga, dan selanjutnya juga terdapat beberapa jalan tol yang fungsional,†tambah Arie.
Di semarang, ancaman banjir rob menjadi perhatian utama karena berpotensi menimbulkan kemacetan parah. Untuk mengantisipasi, Kementerian PUPR telah menyiagakan pompa titik di ruas Semarang-Demak.
Sementara itu Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan pada ruas tol yang operasional, Badan Usaha jalan Tol juga menyiapkan parking bay sebagai tambahan menunjang rest area utama.
“Parking bay itu, bukan untuk tempat istrahat berlama-lama. Tapi hanya untuk sebentar saja, untuk pengendara yang membutuhkan toilet setelah itu jalan kembali, sehingga tidak terjadi penumpukan,†kata Herry.
Untuk Tol Jakarta menuju Cikampek, terdapat parking baya pada KM 18, 41, dan 59, sedangkan arah sebaliknya ada di KM 33 dan 58. Pada tol Cipali untuk kedua arah pada KM 78, 153, 133+500, Tol Palikanci 191 +450 dan Tol Pejagan-Pemalang KM 282 +500 pada kedua arah.
Untuk menghindari antrean jalan tol yang panjang Herry juga menghimbau kepada masyarakat agar melakukan transaksi tol dengan menggunakan uang elektronik sehingga transaksi dapat lebih cepat sehingga dapat mengurangi antrean. Ditambah BUJT akan menerapkan diskon 20 persen bagi para pengguna uang elektronik.
Penambahan Toilet Cabin di Rest Area
Untuk mendukung kelancaran arus mudik dan arus balik pada rest area jalan tol, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR turut memobilisasi fasilitas sanitasi bagi para pemudik di 11 rest area jalan tol Jawa.
Mobilisasi fasilitas sanitasi tersebut berupa 13 unit toilet cabin (4 bilik per unit cabin) dan 13 unit Hidran Umum (HU) serta menurunkan 30 personel untuk siaga pada tanggal 15 Juni sampai 9 Juli 2017.
Adapun titik lokasi penambahan fasilitas saat arus mudik (15-27 Juni 2017) adalah pada ruas tol Jakarta-Merak di rest area KM 43 dan 68A, pada ruas tol Purbaleunyi di rest area KM 147 dan ruas tol Cipali-Pejagan di rest area KM 166 dan 207. Sedangkan saat arus balik untuk ruas tol Jakarta-Merak di KM 45 dan 68B, pada ruas Purbaleunyi di rest area KM 125 dan 72B dan pada ruas Cipali Pejagan KM 164 dan dan 208.
[***]