Berita

Sirojudin Abbas

Politik

SMRC: Sesuai Keputusan MK, Semua Parpol Wajib Diverifikasi

RABU, 31 MEI 2017 | 14:56 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Peneliti Lembaga Survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Sirojudin Abbas menilai ada kekhawatiran dari partai lama-lama yang ada di DPR terhadap kemunculan partai baru.

Karena itu, terkesan DPR sengaja mempersempit ruang gerak partai yang baru melalui RUU Pemilu 2019. Terutama kehadiran dua partai baru, PSI dan Perindo.

"Tampaknya partai lama ini khawatir," kata Abbas saat dihubungi, Rabu (31/5).


Contohnya melalui parlemen treshold (PT) dan verifikasi partai politik oleh KPU, yang diatur dalam RUU Pemilu tersebut. Partai lama beranggapan dengan verifikasi maka akan memperberat peluang partai baru lolos ke Pemilu 2019.

Padahal dia menekankan, partai lama juga wajib ikut verifikasi sesuai putusan Mahkamah Konstitusi 2014. "Jangan ada diskriminasi terhadap partai baru. Verifikasi harus semua partai politik," kata Abbas.

Menurutnya, jika verifikasi benar-benar fair, jujur dan adil partai lama juga terancam tidak bisa lolos ke Pemilu 2019.

"Partai lama itu problemnya adalah infrastruktur partai sampai ke bawah, basis partai ke bawah biasanya stagnan setelah wakilnya duduk di DPR. Kalau dilakukan verifikasi lagi tentu akan sulit bagi mereka," kata Abbas.

Oleh karena itu, Abbas mengatakan dengan waktu yang semakin mepet diharapkan DPR dan pemerintah bijak dalam memutuskan RUU Pemilu.

Pansus RUU Pemilu sendiri sudah memutuskan partai-partai lama yang sudah lolos verifikasi sebelumnya pada tahun 2014 tidak lagi perlu diverifikasi. "Karena syaratnya tidak berubah dari pemilu sebelumnya," jelas kata Ketua Pansus RUU Pemilu Lukman Edy kemarin.

Politikus PKB ini mengungkapkan apa yang diputuskan Pansus RUU Pemilu itu mengikuti logika dari keputusan MK yang dalam klausul keputusannya mempertimbangkan tentang syarat verifikasi.

Apa yang diputuskan Pansus akan dibawa ke Bamus DPR RI lalu diteruskan ke Paripurna untuk diminta persetujuan dari anggota DPR RI, apakah bisa disahkan atau tidak. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya