Penerbangan langsung dari Auckland-Denpasar yang diadakan secara musiman oleh Air New Zealand akan menaikkan jumlah wisatawan Selandia Baru ke Denpasar.
Tercatat, penerbangan musim ini yang dimulai Sabtu (27/05) lalu terisi penuh. Bahkan sampai dengan November nanti saat dimana penerbangan musiman ini berakhir, seat sudah terisi 75 persen.
Dalam sambutannya di hadapan manajemen Air New Zealand, beberapa travel agent dan hotel dari Bali, bebrapa wholesaler dan pelanggan dari Selandia Baru yang hadir di acara Table Top di Auckland tadi malam, Dubes RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya secara khusus mengapreasi inisiatif yang dilakukan oleh maskapai penerbangan kebanggaan Kiwi tersebut.
Dengan pesawat yg lebih baik dan lebih besar dibanding musim sebelumnya, Tantowi yakin minat masyarakat Selandia Baru untuk berkunjung ke Bali akan semakin meningkat. Air New Zealand menggunakan pesawat Boeing 789 Dreamliner dengan konfigurasi kursi yang lebih nyaman.
Selandia Baru adalah negara maju dan makmur dengan penduduk 4.5 juta jiwa. Setiap tahunnya lebih dari separuhya berpergian ke luar negeri. Untuk jarak pendek, tujuannya adalah Australia dan negara-negara di Pasifik Selatan. Jarak jauh mereka ke Amerika, Eropa dan Asia. Cina masih menjadi primadona.
Untuk Asean, Vietnam, Philippines, Thailand dan Malaysia berada di urutan atas. Salah satu penyebab tingginya minat wisatawan Selandia Baru ke negara-negara tetangga kita tersebut adalah tersedianya penerbangan langsung. Vietnam Air terbang setiap hari, Philippines Air empat kali per minggu.
"Idealnya Garuda kembali menerbangi rute ini meski tidak setiap hari. Ini jelas rute potensial apalagi jika kelak Selandia Baru memberlakukan bebas visa bagi wisatawan kita. Sementara belum diisi kembali oleh Garuda, inisiatif Air New Zealand ini patut kita hargai," jelas Tantowi.
Indonesia menerima 11,52 juta wisatawan di tahun 2016, 10,7 persen lebih tinggi dibanding 2015. Data 2016, wisatawan dari Selandia Baru ke Indonesia mencapai 70.000 orang dan sebagian besar adalah orang Kiwi yang tinggal di Australia.
"Perlu kerja keras semua pihak terkait untuk meningkatkan jumlah tersebut," pungkas politisi Golkar itu.
[ian]