Menjelang arus mudik Lebaran 2017, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melaksanakan ramp check (pemeriksaan lapangan) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Minggu (28/5).
Hasilnya, Kemenhub meÂnemukan sejumlah kerusakan di bagian valve (katup) baÂhan bakar di salah satu maskaÂpai swasta. Ramp check yang digelar pukul 15.30 WIB ini, dilakukan Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Hubud) Agus Santoso bersama Direktur Navigasi Yudhisari Sitompul, Direktur Utama Airnav Indonesia Novy Rianto dan Senior GM PT Angkasa Pura (AP) II Soekarno Hatta, Suriawan Wakan.
Kegiatan ramp check dimulai dari ruang kontrol penerbanÂgan yang berada di
Aerodrome Tower Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta.
Pemeriksaan meliputi Area Control Center (ACC), Area Aerodrome Control (ADC) hingga Area Appoach Control (APP). Pengecekan selama setÂengah jam itu demi memastikan kesiapan sarana dan prasarana dalam pelayanan navigasi penÂerbangan. "Semua sistem konÂtrol berjalan baik," ucap Agus Santoso di lokasi.
Namun, Agus memberikan perhatian khusus bagi keamanÂan menara kontrol pasca-meÂledaknya bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur. "Tower ini sebetulnya merupakan temÂpat yang kritis. Biasanya, teroris itu menguasai pertama kali dari tempat di mana dia mengendaÂlikan pesawat terbang. Pilot itu kan patuhnya dengan ATC," jelasnya.
Bila sampai ATC bisa diduduÂki teroris dan tahu bagaimana cara mengontrol pesawat, maka sangat berbahaya. "Pengamanan sudah ada dua lapis. Militer siap dengan senapannya, sudah ready," tegasnya.
Usai dari Tower ATC, dilanÂjutkan ke Terminal satu Bandara Soekarno-Hatta. Pemeriksaan difokuskan terhadap pesawat Lion Air, yaitu B 737-800 NG PK–LJR yang sedang parkir di apron. Pengecekan diawali dengan roda pesawat di bagian depan. Dirjen Hubud terlihat mengamati kondisi ban yang terlihat halus. Namun, setelah dicek berkali-kali, kondisi ban masih layak pakai. "Masih baÂgus, bisa digunakan," ujar Agus kembali.
Tidak ada masalah dengan pesawat pertama, pemeriksaan dilanjutkan ke pesawat kedua, yaitu Lion Air tipe B 737-800 NG PK-LJV tujuan Jakarta- Lombok. Kebetulan letak pesaÂwat tidak terlalu jauh.
Saat itu, salah seorang teknisi maskapai Lion Air sedang melakukan pemeriksaan terhadap sayap pesawat. Lama mengotak-atik, Agus curiga dan ikut melakukan pemeriksaan selama beberapa menit. "Valve (katup) bahan bakar lagi dicek," ujar Ryo, salah satu teknisi Lion Air kepada Dirjen Hubud Agus Santoso.
Setelah mengecek beberapa saat, Agus berbincang-bincang dengan salah satu teknisi. "Harus segera diperbaiki," saran Agus dengan mimik serius.
Dia lantas menyarankan keÂpada teknisi Lion Air agar mengÂgunakan sistem manual saat melakukan pengisian bahan bakar. "Biasanya, valve ini bisa dikontrol dengan cara otomatis maupun manual," ujarnya.
Dengan cara manual, lanÂjutnya, para teknisi bisa memÂperkirakan secara akurat kebuÂtuhan avtur selama penerbangan. "Kalau otomatis, dilakukan secara komputer," kata Agus.
Salah seorang teknisi Lion Air, Rio memastikan, valve bahan bakar pesawat Lion Air jurusan Jakarta-Lombok dalam keadaan baik dan tidak ada masalah. "Sudah kami perbaiki dan siap terbang," klaim Rio.
Belum puas, Dirjen Hubud Agus lantas naik ke pesawat unÂtuk memeriksa dokumen lisensi pilot. Setelah berdiskusi cukup lama dengan salah seorang pilot, akhirnya Agus memastikan tidak ditemukan masalah berarti dalam pengecekan maskapai Lion Air. "Hasil
rampcheck hari ini hanya kita temukan masalah-masalah yang minor saja," ucap Agus.
Agus menyebut, beberapa temuan saat pelaksanaan ramp check harus ditindaklanjuti dan diganti. "Soal falve-nya yang bocor. Kita kasih waktu yang bersangkutan," ujar Agus.
Agus mengatakan, ramp check dilakukan sebagai bagian dari upaya Kemenhub memastikan lancarnya layanan transporÂtasi publik dalam menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2017. "Kami sudah rampungkan seluruh kegiatan ramp check terhadap 532 unit pesawat," klaimnya.
Dia memastikan, seluruh peÂsawat yang nantinya melayani pemudik sudah siap beroperasi. "Tidak ada temuan kerusakan parah. Ada temuan kerusakan, tapi kecil sekali dan hari itu juga langsung dilakukan perbaikan," tandasnya.
Dengan tidak ditemukannya kerusakan parah pada pesawat, lanjut Agus, artinya tingkat kesaÂdaran operator penerbangan unÂtuk merawat pesawatnya sudah tinggi. "Tidak ada pesawat yang digroundead, karena temuan insÂpektorat di pesawat sudah langÂsung diperbaiki," tandasnya.
Agus menambahkan, kegiaÂtan ramp check pesawat sudah dimulai sejak satu bulan lalu. Begitu juga terhadap 35 bandar udara yang tersebar di seluruh Indonesa. "Dari 35 bandara ini, 7 di antaranya adalah international airport, yang lainnya domestik," sebutnya.
Agus mengaku sudah meneÂgur maskapai yang pesawatnya langganan rusak untuk memÂpunyai cadangan pesawat yang cukup. "Sehingga, pelayanan penumpang tidak terganggu dan tidak menyebabkan keributan," tandasnya.
Selain itu, menurut Agus, selama musim Lebaran, jumlah tempat duduk yang disiapkan sebanyak 5.780.000 seat atau mengalami kenaikan 9,8 persen dari tahun 2016. "Masa angkuÂtan Lebaran 2017, sejak H-7 sampai H+7," sebutnya.
Untuk penerbangan luar negÂeri, kata dia, kapasitas reguler sebanyak 886.075 kursi denÂgan prakiraan penerbangan tambahan 44.304 kursi. "Jadi, total kapasitas 930.379 kursi," tandasnya.
Sedangkan maskapai yang telah mengajukan penerbangan tambahan, menurut Agus, adalah Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Indonesia AirAsia Extra, Malaysia Airline, Singapore Airlines, Silk Air, Jetstar Asia Airways, dan Cathay Pacific.
Puncak arus mudik sendiri, lanjut dia, diperkirakan 23-24 Juni 2017, sementara untuk arus balik, yaitu 30 Juni, 1 dan 2 Juli 2017. Agus juga memerintahÂkan penggunaan pesawat tipe lebih besar untuk penerbangan berjadwal sebagai pengganti penerbangan tambahan.
Terkait pengamanan bandara pasca aksi bom bunuh diri di Kampung Melayu, Agus menÂgatakan, teroris saat ini sudah menyasar ke obyek-obyek vital transportasi, sebab di sana terÂdapat kerumunan masyarakat. "Kita wajib ekstra waspada dan melakukan pengamanan ekstra ketat sesuai aturan dan SOP yang berlaku," tegasnya.
Agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan di obyek-obyek vital itu, menurut Agus, perlu dilakukan tindakan prevenÂtif seperti peningkatan patroli gabungan, peningkatan di peÂrimeter daerah keamanan terbaÂtas bandar udara, menempatkan personel keamanan di gerbang-gerbang terluar dari obyek vital tersebut.
Latar Belakang
Masa Operasi Mudik Lebaran 2017 Mulai 15 Juni - 10 Juli
Kementerian Perhubungan melakukan ramp check terhadap transportasi pesawat menjelang arus mudik dan balik Lebaran.
Kemenhub menetapkan masa operasi mudik Lebaran mulai 15 Juni sampai 10 Juli 2017. Sebanyak 532 pesawat yang digunakan akan melayani penÂerbangan di 35 bandar udara (bandara). Selama 26 hari itu, diperkirakan masa puncak arus mudik dan arus balik akan terÂjadi mulai 22 Juni hingga 2 Juli 2017.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta seluÂruh armada angkutan mudik Lebaran 2017 ikut ramp check. Ramp check dilakukan, kata dia, agar moda transportasi angkutan Lebaran 2017 dalam kondisi aman dan meminimalisir terjadinya kecelakaan. "Safety adalah sebuah keharusan dalam transportasi, makanya kita minta agar dilakukan ramp check," ujar Budi.
Ia menargetkan, angka keÂcelakaan lalu lintas saat musim mudik Lebaran tahun ini bisa berkurang. "Kalau bisa, zero accident," harap bekas Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II ini.
Selain itu, dia meminta kepada para pemudik yang menggunaÂkan sepeda motor agar beralih menggunakan moda transporÂtasi angkutan umum lain. Yakni, yang lebih aman dan nyaman. Sebab, pemerintah memiliki program mudik gratis yang bisa diakses siapa pun dengan menggunakan sarana transporÂtasi umum. "Kita sudah siapÂkan kendaraan mudik dengan menggunakan kapal, bus, dan kereta api. Bisa dimanfaatkan masyarakat," tandasnya.
Sementara, Branch Communication Manager Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta Dewandono Prasetyo Nugroho menyatakan, pihaknya meneriÂma pengajuan 1.907 penerbanÂgan tambahan untuk melayani kebutuhan penumpang saat Lebaran 2017 dari perusahaan penerbangan. "Rencana penerÂbangan tambahan tersebut untuk penerbangan domestik, baik keberangkatan maupun kedatanÂgan," ujar Dewandono.
Sedangkan untuk internaÂsional, kata dia, terdapat 16 extra flight. Terdiri dari delapan kedatangan dan delapan keÂberangkatan. Dewandono memÂprediksi, lonjakan penumpang saat Lebaran akan terjadi pada H-2 sebanyak lima persen. "Lalu untuk arus balik, akan ada kenaiÂkan sebesar enam persen yang terjadi pada H+6," sebutnya.
Untuk melayani penumpang selama arus mudik Lebaran, kata Dewandono, pihaknya telah melengkapi berbagai fasilitas pelayanan di Terminal 1, 2 dan 3. Untuk Terminal 1, telah terpasang sebanyak 32 X-ray, smoking area di 12 titik, 162 tempat toilet, sembilan titik nursery, 39 lokasi musala, trolley sebanyak 1.879 unit.
Kemudian 867 tempat sampah, 6.220 kursi, 3 rest area, 3 temÂpat kids zone, e-Kios 6 unit, 4 titik
drinking water, 39
charger box, 136
check-in service dan kapasitas parkir yang mampu menampung 1.313 mobil dan 1.095 motor. "Selain itu, terÂdapat juga parkir inap dengan kapasitas 515 mobil di Terminal 1," jelasnya.
Sedangkan untuk Terminal 2, lanjut Dewandono, fasilitas telah dilengkapi dan tersedia diantaranya X-ray sebanyak 33 unit,
smoking area 16, nursery 6, musala 43, Trolley 2.611, tempat sampah 838, kursi 7.274, rest area 30, kids zone 3, e-kios 6, drinking water 4, charger box 39, check-in service 136, dan kapasitas parkir yang dapat menampung 1.171 mobil serta 2.458 motor. ***