Berita

RMOL

Hukum

Korban Kekerasan Polisi Ajukan Gugatan Praperadilan

MINGGU, 28 MEI 2017 | 16:06 WIB | LAPORAN:

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta memberikan pendampingan hukum dalam gugatan praperadilan dugaan salah tangkap dan penyiksaan tiga tersangka kasus pencurian kendaraan bermotor.

"Awalnya terjadi penangkapan pada saudara Aris dan Bihing di ATM salah satu minimarket di Tangerang oleh beberapa orang berpakaian preman dan mengaku polisi," ujar pengacara Bunga Siagian dalam jumpa pers di Kantor LBH Jakarta, Jalan Diponegoro (Minggu, 28/5).

Dia menjelaskan, Aris dan Bihing dituduh melakukan kejahatan pecah kaca dan pencurian di Bekasi pada Juni 2016. Selanjutnya, keduanya diarahkan menuju rumah kontrakan di daerah Sukamandi.


"Dua orang ini langsung dibawa menuju kontrakannya yang dilanjutkan polisi menggeledah rumah tanpa ada surat penggeledahan, dan dua orang ini tetap di dalam mobil. Bahkan satu orang bernama Heri yang sekamar dengan Bihing ikut dibawa," jelas Bunga.

Menurutnya, kasus tersebut menyalahi prosedur karena tidak dilengkapi surat resmi ketika dilakukan penangkapan, penggeledahan, penyitaan, dan penahanan. Bahkan diduga ada penyiksaan yang membuat tiga korban akhirnya mengakui apa yang dituduhkan kepada mereka.

"Berdasar laporan keluarga ada kekerasan yang didapat tiga orang itu. Di perjalanan mereka ditutup mata sambil dipaksa mengaku. Mereka dipukul, ditendang, diserang kepalanya dengan gagang pistol, disetrum di bagian kemaluan, diludahi, dipaksa menjilat ludah, kemaluannya dioleskan balsem, mulutnya dioleskan balsem dan kesemua itu untuk memperoleh pengakuan," beber Bunga.

Bunga menambahkan, kejanggalan dalam penanganan kasus seperti mulai tidak adanya surat perintah dan terjadinya tindak kekerasan. Bahkan, sangat aneh bagi Heri yang baru tiba pertama kali di Tangerang pada 9 Agustus 2016 dituduh terlibat kejahatan yang terjadi pada Juni sebelumnya.

"Untuk itu, LBH mendampingi keluarga korban dalam gugatan praperadilan yang akan dimulai besok (Senin, 29/5) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan," tegasnya. [wah]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya