Berita

ISIS/net

Pertahanan

Data Resmi Pemerintah: Lebih Dari 500 WNI Sudah Gabung ISIS

MINGGU, 28 MEI 2017 | 02:23 WIB | LAPORAN:

Lebih dari 500 Warga Negara Indonesia (WNI) tercatat sudah bergabung ke Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Data tersebut disampaikan Menkopolhukam Wiranto saat memberikan keynote speaker dalam Talkshow Kebangsaan "Merajut Indonesia dalam Kebhinekaan" di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Sabtu (27/5).

"Data yang kita (Kemenkopolhukam) terima, ada 500 lebih WNI yang sudah bergabung dengan ISIS di Suriah," ungkap Wiranto.

Dari total jumlah tersebut, sepuluh persen lebih "dikader" langsung di Suriah. Setelah itu, mereka diijinkan kembali ke Indonesia untuk melancarkan aksi terorisme.

Konsepnya, urai Wiranto, pihak ISIS menyerap calon yang akan dikader dari berbagai negara. Kemudian, menyebarkan dan membuat basis-basis di negara asal anggota yang dikadernya.

"Setelah diberi pelatihan dan dicuci otaknya, (kurang lebih) 53 orang kembali ke Indonesia untuk melancarkan aksi terorisme," terang mantan Panglima TNI era Presiden Soeharto itu.

Hal itu, kata Wiranto, menjadi isu global yang dianggap sebagai ancaman kebersamaan suatu negara bangsa.

Saya baru saja pergi membincangkan ancaman, bahwa ancaman saat ini ada terorisme. Tidak mungkin suatu negara menghadapi terorisme sendirian. Apalagi, Wiranto mengaku sempat ikut dalam pertemuan global terkait misi memerangi aksi terorisme dengan berbagai negara dunia.

Pasalnya, aksi terorisme saat ini, lanjutnya, sudah mulai menggunakan teknik cyber untuk mengembangkan aksi mereka. Sehingga, mengacaukan kehidupan di negara sasaran.

"Kami, ada 100 negara daalm pertemuan itu, setuju untuk melawan terorisme. Sehingga ada kesepakatan untuk tukar menukar mengenai info aksi terorisme. Sehingga suatu saat nanti akan ada peta anatomi jaringan terorisme di seluruh dunia. Sehingga kita bisa melawan terorisme secara frontal," demikian Wiranto.[san]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Roy Suryo: Akun Fufufafa 99,9 Persen Milik Gibran

Kamis, 19 September 2024 | 10:39

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

UPDATE

Bank Mandiri Berkomitmen Bakal Terus Aktif Tingkatkan Prestasi Olahraga Nasional

Minggu, 29 September 2024 | 22:06

Keluarga Kesultanan Kutaringin Yakin Agustiar Sabran Layak Pimpin Kalteng

Minggu, 29 September 2024 | 22:01

Hidayatullah: HIRO Hadir Untuk Membawa Medan Berdaya dan Berjaya

Minggu, 29 September 2024 | 21:52

BKSAP Luncurkan Buku Sekaligus Deklarasi Pembentukan Asosiasi Parlemen Berbahasa Indonesia-Melayu

Minggu, 29 September 2024 | 21:24

Indikator: Popularitas Khofifah Indar Parawansa Moncer di Pilgub Jatim

Minggu, 29 September 2024 | 20:36

Polisi Cari Penyebar Pertama Video Pembubaran Diskusi FTA

Minggu, 29 September 2024 | 20:07

JaDI Sumut: Prof Ridha Sudah Tepat Mengadu ke Bawaslu

Minggu, 29 September 2024 | 19:56

Rudy Mas'ud Punya Utang Rp137 Miliar, Komitmen Pemberantasan Korupsi Dipertanyakan

Minggu, 29 September 2024 | 19:55

Unggul Polling, Tim Robinsar-Fajar Optimistis Menang di Cilegon

Minggu, 29 September 2024 | 19:48

Perkuat Kebersamaan, Kritikus Politik Ini Ajak Puluhan Tokoh Bahas Perubahan

Minggu, 29 September 2024 | 19:43

Selengkapnya