Berita

Foto/Net

Pertahanan

Jangan Bius Kami Dengan Slogan Kosong "Kami Tidak Takut"

Pengelolaan Terminal Masih Semrawut
SABTU, 27 MEI 2017 | 10:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Harus diakui pengelolaan stasiun kereta komuter line lebih baik dan lebih bersih dibanding pengelolaan terminal bus di wilayah DKI Jakarta.

"Semua yang masuk ke stasiun dan kereta diawasi secara baik. Lalu yang keluar masuk terminal bus tidak diawasi secara baik. Semua orang yang masuk terminal bebas lakukan apa saja, sampai bisa lakukan bom bunuh diri di terminal Kampung Melayu," kata Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azaz Tigor Nainggolan, Sabtu (27/5).

Saat berada di stasiun kereta api kita merasakan kenyamanan, kebersihan, aman dan akses. Sementara di terminal bus, rasanya sumpek, kotor, tidak aman dan rusuh.

Jelas Azaz Tigor, melalui pengelolaan stasiun dan terminal bus ini dapat simpulkan bahwa PT KAI dan PT KCJ lebih baik pengelolaan layananan publiknya.

"Nah, kinerja Pemprov Jakarta boleh disimpulkan pengelolaan layanan publiknya masih semrawut, buruk dan amburadul. Buktinya lihat saja keberadaan terminal dan busnya yang tidak laik, tidak nyaman dan tidak aman," ungkapnya.

Menurutnya, lolosnya terorisme dan meledaknya bom bunuh diri di terminal Kampung Melayu menandakan bahwa tempat itu tidak aman dan tidak ada pengawasan yang baik.

"Sebaiknya pemerintah memperbaiki kinerja melindungi warga negaranya dengan berkaca dan belajar dari pengalaman teror bom di Sarinah lalu dan di terminal Kampung Melayu," ujar Azaz Tigor.

Ditambahkannya, sebagai warga negara biasa jelas mereka ketakutan dan resah pada pengalaman teror bom di Sarinah dan terminal Kampung Melayu. Sangat manusiawi mereka ketakutan karena banyak jatuh korban meninggal dunia dan luka-luka.

"Kami takut terus diteror oleh bom dan tidak ada upaya jelas membangun sistem keselamatan warga negaranya. Kami masih manusia dan manusiawi jika takut," imbuhnya.

"Jangan bius kami dengan slogan kosong "kami tidak takut" atau "harap tenang jangan panik". Ah, itu hanya ingin membohongi kami untuk menutupi tidak berfungsinya kalian pemerintah dalam melindungi warga negaranya. Ayo, lindungi fasilitas publik dari terorisme," demikian Azaz Tigor. [rus]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Roy Suryo: Akun Fufufafa 99,9 Persen Milik Gibran

Kamis, 19 September 2024 | 10:39

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

UPDATE

Bank Mandiri Berkomitmen Bakal Terus Aktif Tingkatkan Prestasi Olahraga Nasional

Minggu, 29 September 2024 | 22:06

Keluarga Kesultanan Kutaringin Yakin Agustiar Sabran Layak Pimpin Kalteng

Minggu, 29 September 2024 | 22:01

Hidayatullah: HIRO Hadir Untuk Membawa Medan Berdaya dan Berjaya

Minggu, 29 September 2024 | 21:52

BKSAP Luncurkan Buku Sekaligus Deklarasi Pembentukan Asosiasi Parlemen Berbahasa Indonesia-Melayu

Minggu, 29 September 2024 | 21:24

Indikator: Popularitas Khofifah Indar Parawansa Moncer di Pilgub Jatim

Minggu, 29 September 2024 | 20:36

Polisi Cari Penyebar Pertama Video Pembubaran Diskusi FTA

Minggu, 29 September 2024 | 20:07

JaDI Sumut: Prof Ridha Sudah Tepat Mengadu ke Bawaslu

Minggu, 29 September 2024 | 19:56

Rudy Mas'ud Punya Utang Rp137 Miliar, Komitmen Pemberantasan Korupsi Dipertanyakan

Minggu, 29 September 2024 | 19:55

Unggul Polling, Tim Robinsar-Fajar Optimistis Menang di Cilegon

Minggu, 29 September 2024 | 19:48

Perkuat Kebersamaan, Kritikus Politik Ini Ajak Puluhan Tokoh Bahas Perubahan

Minggu, 29 September 2024 | 19:43

Selengkapnya