Berita

Hukum

Panglima TNI Ajak KSAU Bahas Korupsi Militer Di KPK

JUMAT, 26 MEI 2017 | 13:56 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menggelar rapat koordinasi bersama Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Informasinya, Panglima TNI akan hadir ditemani Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

"Siang ini akan dilakukan rapat koordinasi KPK dengan Panglima TNI, KSAU dan jajaran untuk membahas penanganan bersama kasus indikasi korupsi yang diduga melibatkan pihak militer dan sipil," kata Jurubicara KPK, Febri Diansyah ketika dikonfirmasi, Jumat (26/5).



Febri mengaku belum tahu kasus apa saja yang akan dibahas dalam rakor itu. Namun yang pasti perkasa indikasi korupsi yang melibatkan pihak militer dan sipil.

Beberapa waktu lalu, Ketua KPK, Agus Rahardjo mengemukakan bahwa telah terjalin kerja sama antara KPK dengan TNI terkait pembelian helikopter AugustaWestland (AW)-101.

"Temuannya seperti apa, nanti bisa mengikuti proses berikutnya. Jadi kita sedang bekerja sama, bukan hanya itu, tapi banyak hal dengan teman-teman di sana. Kemudian nanti secara gradual (berkala) bisa dilaporkan," kata Agus, Jumat (19/5).

Pada 9 Februari lalu, KPK telah menyatakan kesediaannya membantu pihak POM TNI melakukan penyidikan indikasi korupsi dalam perkara itu. Namun bantuan tersebut hanya dapat diberikan jika memang diminta oleh pihak POM TNI.

Sebelumnya, pada 2015, Presiden Joko Widodo menolak pembelian helikopter jenis angkut penumpang tersebut. Karena dinilai terlalu mahal untuk kondisi ekonomi Indonesia yang belum stabil.

Namun, pada 2016, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal (Purn) Agus Supriatna kembali melakukan pengadaan helikopter AW-101 dengan perubahan fungsi, sebagai helikopter angkut pasukan dan SAR.

Tetapi ketika dikonfirmasi, ternyata pengadaan helikopter tersebut tidak diketahui oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI.[wid]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya