Berita

Gatot Nurmantyo/net

Politik

Bicarakan Ancaman Migrasi Manusia, Panglima Gatot: Singapura Itu Dulu Melayu

RABU, 24 MEI 2017 | 14:23 WIB | LAPORAN:

Puisi berjudul "Tapi Bukan Kami Punya" karya Denny JA menjadi banyak dibicarakan dan menjadi pro dan kontra lantaran dibacakan oleh panglima TNI Gatot Nurmantyo di rapimnas partai Golkar di Balikpapan beberapa hari lalu.

Menanggapi hal itu, Gatot justru menjelaskan makna isi puisi tersebut. Menurutnya, ancaman yang sangat nyata dari puisi yang ia bacakan tersebut nyatam yakni ancaman migrasi penduduk yang sudah terjadi di sejumlah negara.

"Saya ingatkan bahwa sekarang ini yang paling berbahaya adalah migrasi. Migrasi itu bukan pengungsian," ujar Gatot kepada wartawan di kantor Kementerian Dalam Negeri, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (24/5).

Menurut Gatot, saat ini, penyebaran manusia sudah tak mengenal batas. Manusia kata dia secara sadar akan selalu mencari tempat yang lebih baik dan yang lebih menjanjikan.

"Sekarang sudah meningkat kompetisi antar manusia. Manusia tak mengenal batas dan mencari tempat yang lebih menjanjikan, lebih baik hidupnya, teori gaji namanya,"tegas Gatot

Gatot pun membeberkan, pada tahun 2050 mendatang, diperkirakan 480 juta orang akan mengungsi ke berbagai wilayah. Salah satunya karena penamanasan global yang terjadi. Tak perlu  jauh ke tahun 2050, pada tahun 2020 saja kata Gatot sudah ada 60 juta orang mengungsi dari sub-sahara (Afrika).

Penyebaran manusia secara sporadis untuk mencari tempat baru ini kata Gatot sudah diantisipasi oleh beberapa pemimpin negara-negara besar dan maju. Sebut saja  Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang sudah menutup akses dari Meksiko. Pun demikian PM Inggris dan Australia yang juga telah menutup pengungsian.

"Hasil dari migrasi kita lihat bahwa dulu di Amerika ada suku Indian sekarang hampir punah, Australia Aborigin juga hampir punah, di Singapura dulu Melayu. Sekarang jadi Singapura," tegas Gatot.

Atas dasar itu, Gatot menegaskan, Indonesia harus waspada akan ada potensi eksodus atau migrasi besar-besaran penduduk dunia tersebut. Kekhawatiran Jaka dalam puisi yang dibacakannya kata Gatot meminta agar masyarakat Indonesia waspada.

"Jadi kalau tidak waspada anakmu juga bisa seperti Jaka. Apabila kita tidak waspada bisa seperti Jaka tadi. Habis terpinggirkan, bukan orang Indonesia lagi, kita terpinggirkan," demikian Gatot.[san]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya