Berita

Net

Bisnis

Potensi Ekonomi Kotoran Sapi Rp 64,3 Triliun Per Tahun

SELASA, 23 MEI 2017 | 21:59 WIB | LAPORAN:

Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) memperkirakan bahwa potensi ekonomi dari kotoran sapi dan kerbau di seluruh Indonesia sebagai energi alternatif bernilai hingga Rp 64,3 triliun per tahun. Diperoleh jika diasumsikan sebagai pengganti kebutuhan energi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 1,23 juta barrel per hari (bph).

Jika kotoran sapi dan kerbau yang dihasilkan dengan asumsi 20 kilorgam per ekor per hari sejumlah 345,7 ribu ton per hari, sebagaimana data Ditjen Peternakan dan Kedokteran Hewan sebanyak 17,285 juta ekor pada tahun 2016.

"Jika diasumsikan kebutuhan BBM penduduk Indonesia hanyalah minyak tanah sejumlah 1,23 juta bph maka potensi ekonomi yang diperoleh dari kotoran ternak sapi di Indonesia mencatat angka fantastis untuk bisa diabaikan pemerintah. Perlu langkah-langkah konkrit mewujudkannya," jelas Wakil Dekan Fakultas Peternakan UGM Bambang Suwignyo dalam keterangannya, Selasa (23/5).

Dia menambahkan, angka tersebut didapat dari asumsi perhitungan jumlah ternak sapi dan kerbau Indonesia tahun 2015 sebanyak 17.285.290 ekor, dan mampu menghasilkan kotoran sebanyak 345,7 ribu ton. Angka itu setara dengan energi pengganti minyak tanah sebanyak 14,8 juta liter. Diambil dari perhitungan jika semua kotoran sapi dan kerbau dibuat biogas dengan ukuran biodigester 9 meter kubik. Jika disetarakan dalam rupiah sebesar Rp 176,3 miliar per hari atau Rp 64,3 trilun per tahun.

"Dua ekor ternak jadi satu biodigester dan setiap biodigester 9 meter kubik menghasilkan gas setara minyak tanah tiga liter, dan harga minyak tanah non subsidi saat ini sekitar Rp 6.800 per liter. Jadi angka tersebut mampu memenuhi kebutuhan energi sebesar 13,3 persen kebutuhan masyarakat Indonesia," ungkap Bambang.

Selain itu, terdapat manfaat lain dari pemanfaatan biogas. Pertama, masyarakat termotivasi untuk melakukan hidup dengan pola organik. Kedua, masyarakat semakin peduli lingkungan seperti memelihara ternak, memanfaatkan pupuk dari kotoran untuk lahan, memelihara tanaman untuk pangan manusia dan sisa limbahnya untuk pakan ternak.

Ketiga, masyarakat juga terlibat dalam upaya mengatasi isu global warning, climate change dan mensubstitusi kebutuhan energi nasional dan fosil fuel.

"Pemanfaatan biogas pada rumah tangga sekaligus menjadi wahana pemberdayaan masyarakat menuju rumah tangga mandiri energi melalui dicetaknya kader-kader biogas," tandas Bambang. [wah]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya