Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengingatkan seluruh desa di Bali fokus pada program prioritas yang telah ditetapkan pemerintah. Yakni menentukan produk unggulan kawasan perdesaan (Prukades), mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), membangun embung air desa, dan membangun sarana olah raga.
"Saya selalu mengingatkan agar Dana Desa yang telah digelontorkan diharapkan bisa difokuskan kepada empat program prioritas yang kita berikan," ujar Eko dalam keterangannya, Senin (22/5).
Hal tersebut sebagaimana disampaikannya saat menghadiri The 4th Ubud Royal Weekend di Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali pada Sabtu lalu (20/5).
Agar desa dapat semakin mengembangkan potensi, Eko pun meminta untuk segera dibuat klasterisasi baik di sektor pertanian, perikanan, maupun pariwisata. Dengan demikian, para pemangku kepentingan akan lebih mudah menentukan pengembangan apa yang dapat dilakukan di desa.
"Konsentrasi dan fokus pada produk unggulannya. Nanti kita akan kumpulkan kementerian terkait, dunia usaha juga perbankan untuk membantu mengembangkan produk unggulan desa tersebut," bebernya.
Eko menilai, Desa Ubud di Bali dapat menjadi salah satu model pengembangan desa wisata di Indonesia. Pembangunan embung pun potensial untuk semakin meningkatkan pengembangan pariwisata di lokasi itu.
"Untuk Ubud ini karena pertanian masih sedikit embung bisa untuk pariwisata atau perikanan yang dapat meningkatkan gizi masyarakat. Ini juga sejalan dengan program prioritas percepatan pembangunan desa," ungkapnya.
Selain itu, Eko berharap adanya pengembangan BUMDes di Ubud. Dia juga meminta PT Mitra BUMDEs di kabupaten untuk turut membentuk mitra BUMDes di desa-desa, sehingga ada pendampingan bagi masyarakat. Ke depan, standar yang diterapkan di BUMDes diharapkan dapat mengikuti perusahaan besar.
"Dengan begitu bisa terjadi link and match antara perusahaan besar, UKM, dan pengusaha kecil di desa-desa. Karena yang selama ini menjadi problem UKM dan pengusaha kecil ini adalah mereka tidak memiliki manajemen sumber daya manusia yang baik, distribusi, dan pemasaran," jelasnya.
Ditambahkan Eko, elalui link and match antara perusahaan besar dan UKM atau pengusaha kecil, nantinya UKM dapat menjadi pemasok bagih perusahaan-perusahaan besar. Para pelaku usaha pun tak lagi kesulitan untuk menemukan pasar bagi produk-produk unggulannya.
[wah]