Berita

Nicolas Maduro dan istrinya/Reuters

Dunia

Maduro: Pulanglah Donald Trump, Lepaskan Tangan Kotormu Dari Venezuela!

SABTU, 20 MEI 2017 | 07:08 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, mengecam Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan memintanya berhenti mencampuri urusan dalam negeri kaya minyak itu.

"Cukup campur tanganmu. Pulanglah, Donald Trump. Keluar dari Venezuela. Lepaskan tangan kotormu dari sini," kecam Maduro dalam sebuah pidato yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi lokal, dikutip reuters, Jumat (19/5).

Pemerintahan Trump memberlakukan sanksi terhadap hakim ketua dan tujuh anggota Mahkamah Agung Venezuela karena membatalkan Kongres yang dipimpin oposisi dalam serangkaian keputusan tahun ini. Aset mereka di AS dibekukan. Mereka juga ditolak melakukan perjalanan ke AS. Sementara, warga AS dilarang menjalin bisnis dengan mereka.


Paket sanksi baru tersebut bertujuan untuk meningkatkan tekanan pada Maduro dan para loyalisnya setelah rezim Maduro melakukan tindakan keras terhadap aksi massa anti pemerintah.

Di Gedung Putih pada hari Kamis, Trump mengungkapkan betapa dahsyatnya Venezuela terperosok dalam kemiskinan. Trump menyebut situasi di Venezuela berjalan sangat buruk dan "aib bagi kemanusiaan".

Maduro awalnya memberi Trump kesempatan untuk dipercaya setelah presiden Paman Sam itu terpilih pada bulan November. Tetapi kini sikapnya mengeras.

"Kemarahan Presiden Trump terhadap rakyat Venezuela, pemerintah dan lembaganya telah melampaui semua batas," kata sebuah pernyataan pemerintah Venezuela yang menuduh Washington berusaha mengacaukan negaranya.

Pernyataan tersebut juga menuduh Washington membiayai oposisi Venezuela. Padahal, Trump memiliki banyak masalah hak asasi manusia di negaranya sendiri.

"Posisi ekstrem sebuah pemerintahan yang baru memulai kerja hanya mengkonfirmasi sifat diskriminatif, rasis, xenofobia, dan genosida elite AS terhadap kemanusiaan dan rakyatnya sendiri, yang kini telah diperkuat oleh pemerintahan baru ini, yang menegaskan supremasi Anglo-Saxon kulit putih," kata rezim Maduro. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya