Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Warga Ancol Tolak Pembangunan Apartemen

RABU, 17 MEI 2017 | 20:56 WIB

Warga Ancol Barat, Pademangan, Jakarta Utara, menolak rencana pembangunan apartemen di wilayahnya. Mereka khawatir hunian ekslusif tersebut akan mengganggu kenyamanan.

Kuasa hukum warga Ancol Barat, Yudistira mengatakan, penolakan telah disampaikan warga saat sosialisasi digelar di kantor RW setempat pada 2010 lalu.

Saat itu warga meminta pihak pengembang untuk menunjukkan surat izin pembangunan. Namun sampai kini tidak juga diterima warga. Malah dikatakan Yudistira pembangunan sudah dimulai dengan memasang tiang pancang.


"Karena tidak juga ditunjukkan, warga mencurigai pengembang belum mengantongi izin jadi mereka menolak," kata Yudistira, seperti diberitakan RMOLJakarta.com, Rabu (17/5).

Warga juga khawatir adanya pembangunan apartemen di sekitar pemukiman mereka akan mengganggu kenyamanan. Pasalnya lahan yang digunakan untuk membangun tempat tinggal vertikal tersebut sangatlah berdekatan dengan pemukiman dan tidak terlalu luas.

"Padahal untuk membangun apartemen diperlukan lahan yang cukup luas dan akses jalan sendiri. Bila tidak pasti kenyamanan warga akan terganggu," ucap Yudistira​.

Hal lain yang menjadi kekhawatiran warga ialah terkait penyediaan air tanah yang dapat dipastikan akan terganggu. Tingginya konsumsi air tanah oleh penghuni apartemen dapat mengurangi pasokan air warga.

Berdasarkan keberatan ini, Yudistira yang mewakili warga akan melakukan langkah hukum pidana terkait lingkungan.

"Sebagai bentuk keberatan warga akan menggelar aksi. Bila tidak juga digubris warga akan bergerak untuk menyegel pembangunan apartemen tersebut," tegas Yudistira.

Dihubungi terpisah, Lurah Ancol, Sumpeno mengaku telah mendengar aksi penolakan warga terhadap pembangunan Apartemen Grand Marina.

Dikatakan Sumpeno, saat ini pembangunan belum dilakukan oleh pengembang.

"Sementara ini masih perataan tanah dan pemagaran. Sedangkan untuk surat perizinan memang masih dalam proses pembuatan," ungkapnya.

Sumpeno juga mengaku akan menfasilitasi untuk menggelar mediasi antara kedua belah pihak.

Saya akan mediasi agar kedua belah pihak berkomunikasi untuk mencari solusi," pungkas Sumpeno. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya