Berita

Foto/Net

Politik

Ogah 'Move On' Usai Pilkada, Kalah Dong Sama Manusia Purba

RABU, 17 MEI 2017 | 09:34 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Para arkeolog ikut miris den­gan perpecahan dan polemik berkepanjangan pasca Pilkada DKI Jakarta. Mereka ikut turun tangan untuk mengkampanye­kan pentingnya menjaga kebhin­nekaan.

"Dimulai dari keprihatinan ka­mi terhadap situasi masyarakat, kami turut tergerak," kata ahli arkeologi dan epigrafi Pusat Arkeologi Nasional, Titi Surti Nastiti dalam seminar yang bertajuk "Merajut Kebhinekaan," di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.

Perbedaan karena pilihan poli­tik dalam pilkada lalu, ujarnya, harusnya tidak perlu sampai memecah belah masyarakat. Makanya, penting untuk meng­kampanyekan tentang kebhine­kaan kepada masyarakat dan mengingatkan nilai-nilai budaya bangsa.


Titi mengakui, kondisi keb­hinnekaan saat ini belum sampai pada tahap mengkhawatirkan. Namun, jika kondisi ini dibi­arkan, bukan tidak mungkin pemahamanan masyarakat ten­tang keberagaman Indonesia akan hilang.

"Ini mungkin akibat kurang­nya pengertian mereka terhadap kebhinnekaan yang punya seja­rah panjang. Kebhinekaan itu sendiri dimulai dengan datang­nya manusia yang bermigrasi ke Indonesia. Kemudian, ter­jadi pembaruan secara genetik sebagai bangsa Indonesia ini. Demikian juga budayanya," kata Titi.

Dia berharap, budaya ber­politik dengan landasan keber­agaman harus kembali digalak­kan. "Sekarang ini mungkin karena dangkalnya Bhinneka Tunggal Ika. Padahal, itu su­dah ada sejak masa prasejarah puluhan ribu tahun yang lalu. Kita ini terbentuk dari kebhin­nekaan, tapi mungkin sekarang jarang yang memahami seperti itu," kata Titi.

Akibat kurangnya rasa kebhinnekaan itu, lanjutnya, perbedaan yang semula berdampingan men­jadi berhadapan. Hal itu mungkin muncul karena minimnya rasa saling menghormati. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya