Berita

Net

Politik

Petani Terus Tolak Upaya Pengendalian Tembakau

SELASA, 16 MEI 2017 | 22:16 WIB | LAPORAN:

Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) DPD Jawa Barat terus menyuarakan penolakan terhadap World Health Organization Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) atau konvensi kerangka kerja pengendalian tembakau. FCTC dinilai sebagai sebuah instrumen pengaturan untuk mengalihkan tanaman tembakau yang akan merugikan para petani.

Ketua APTI DPD Jabar Suryana mengatakan, sebanyak 17 kabupaten/kota solid menolak pengendalian-pengendalian areal tanaman tembakau yang ada di Jabar.

"Kami akan mengembangkan areal tembakau, menyangkut masih banyak lahan yang memang spesifik atau sangat cocok bila ditanami  tembakau. Demi nasib perut dan hajat hidup orang banyak," ujarnya kepada redaksi, Selasa (16/5).


Menurut Suryana, ketika petani menanam tembakau dan mampu mensejahterakan keluarganya maka sama saja dengan sudah membantu pengentasan keterpurukan ekonomi. Karena itu, 17 kabupaten yang menjadi sentra tembakau di Jabar sudah sepakat dengan tegas menolak FCTC.
 
"Negara kita negara berdaulat, punya konstitusi yang jelas. Jangan mau dimainkan oleh asing. Pembangunan KTR (kawasan tanpa rokok) hanya penghamburan biaya, banyak yang telah dibangun tapi tidak dipakai," jelasnya.

APTI meminta pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan jangan mau dijadikan alat regulasi pihak asing. Dengan tidak  mempertimbangkan kepentingan rakyat kecil yang hidup dari budidaya perkebunan tembakau.

"Harapan kami pemerintahan Presiden Jokowi segera membuat aturan yang sangat dibutuhkan petani, yaitu pembatasan impor tembakau. Agar kami bisa nyaman dalam mengolah lahan pertembakauan," tegas Suryana. [wah]  

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya