. Menanggapi beragam isu perubahan maupun persoalan yang sedang dihadapi DIY, Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan seminar setengah hari yang bertajuk "Ayo mBangun Jogja" pada Selasa (16/5).
Seminar ini dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang menjadi pembicara utama (keynote speech). Dalam pidatonya, Sri Sultan HB X menyampaikan pemaparan tentang arah, gambaran, dan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan guna mensikapi beragam perubahan di DIY.
Hadir pula Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam X yang merinci isu-isu tersebut ke dalam pemaparan yang lebih teknis, yakni soal langkah-langkah kebijakan pemerintah. Narasumber lainnya yang hadir adalah Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., selaku Rektor UGM yang terpilih dan Drs. H.A. Hafid Asrom, M.M., seorang pengusaha yang juga anggota DPD RI.
"Melalui seminar ini, harapannya akan memunculkan rencana aksi (action plan) dari sinergitas antara perguruan tinggi, pemerintah, masyarakat, dan swasta untuk secara serius membangun Yogyakarta," kata Hadna.
Hadna menambahkan, idiom "Menara Gading" nampaknya masih melekat pada dunia kampus. Kemampuan perguruan-perguruan tinggi dalam menghasilkan pemikiran-pemikiran praktis guna mengatasi permasalahan di masyarakat pun masih lemah. Maka, secara internal, sinergi antara tujuan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dari perguruan tinggi perlu terus diupayakan. Tri Darma Perguruan Tinggi harus dijalankan secara utuh.
Selain seminar, ada pula acara peresmian Videotron Population Clock oleh Sri Sultan HB X halaman depan Gedung Masri Singarimbun, PSKK UGM.
[ysa]