Berita

Politik

MAKRIFAT PAGI

Nalar-Nurani Kebebasan

JUMAT, 12 MEI 2017 | 07:51 WIB | OLEH: YUDI LATIF

HIDUP tanpa kebebasan bagaikan tubuh tanpa jiwa. Kebebasan tanpa akal-pikiran bagaikan jiwa yang linglung.

Kebebasan itu ibarat anggur. Ia bisa menghangatkan darah kehidupan dengan ekses yang mengerikan. Apa yang bisa membawa spontanitas dan kegembiraan, tanpa pemikiran bisa menimbulkan kegilaan.

Engkau saksikan sendiri, orde reformasi mendorong orang merayakan pesta demokrasi dengan menenggak anggur kebebasan.

Saat orang menikmati anggur kebebasan, kekuatan daya-pikir sedang berseluncur ke titik nadir. Minat baca rendah, kedalaman pikiran dihindari. Kedangkalan dirayakan.

Ledakan anggur kebebasan dalam kelumpuhan pikiran membangkitkan kerumunan yang linglung. Jiwa-jiwa yang bingung mudah dikendalikan para penggertak.

Bila dalam mabuk anggur kebimbangan, si penggertak menakut-nakuti jiwa yang bingung dengan tongkat  "kesucian",  efek amuknya sangat dahsyat.

Kata "suci" (sacred) berwajah ganda; bisa berarti karunia atau kutukan, pujian atau cercaan. Dalam peradaban purba memang terdapat afinitas yang kuat antara teror dan kesucian karena fungsi gandanya: kreatif dan destruktif, pemberi kehidupan dan kematian.

Suatu klaim kesucian memerlukan legitimasi keagamaan. Politisasi agama dilakukan dengan mengeksploitisasi sisi eksklusif dan destruktifnya. Tidak ada agama bagi yang tidak berakal, kecuali agama kesesatan.

Tanpa kewarasan pemikiran, kebebasan yang bertaut dengan dalih kesucian agama bisa menimbulkan daya hancur yang mengerikan.

Kebebasan dan kesucian keagamaan perlu dijaga dengan penguatan pikiran dan budi pekerti. Kerakyatan harus kembali dipimpin hikmat kebijaksanaan. Kesucian agama harus kembali menampilkan sisi substansi kerahiman yang konstruktif.

Hanya dengan kompas nalar dan nurani,  kebebasan dan kesucian agama bisa membawa kita menuju keselamatan dan kebahagiaan hidup bersama. [***]

Populer

Politikus Demokrat Usul Legalisasi Judol Buat Tambah Uang Negara

Senin, 17 Juni 2024 | 18:58

Pengamat: Kembalikan Citra, Hery Gunardi Pantas Dicopot Jadi Dirut BSI

Sabtu, 22 Juni 2024 | 19:46

Preview Belgia Vs Slovakia: Hati-hati Pancingan Emosi

Senin, 17 Juni 2024 | 16:59

Bermain Imbang Tanpa Gol, Laga Prancis Vs Belanda Diwarnai Kontroversi

Sabtu, 22 Juni 2024 | 04:09

Bey Ingatkan Gen Z Tak Jadikan Lansia Tulang Punggung Keluarga

Kamis, 20 Juni 2024 | 06:00

Bey Perintahkan Pemkot Bandung Pulihkan Sungai Citarum

Kamis, 20 Juni 2024 | 03:00

Wali Kota Semarang Gratiskan Biaya di 41 SMP Swasta

Minggu, 23 Juni 2024 | 00:46

UPDATE

Kalkulasi Politik PKS Dipertanyakan Usai Usung Anies-Sohibul Iman

Rabu, 26 Juni 2024 | 12:04

Kim Jong Un Butuh AS untuk Pertahankan Kekuasaan

Rabu, 26 Juni 2024 | 11:44

Daging Kurban Asal Indonesia Dibagikan ke Pengungsi Palestina

Rabu, 26 Juni 2024 | 11:37

Situs Web Setkab dan KPK Down!

Rabu, 26 Juni 2024 | 11:34

Sandi Uno Telusuri Bakar Sound System di Pasar Kemis

Rabu, 26 Juni 2024 | 11:28

11 Parpol Tolak Penghitungan Ulang Surat Suara di Lahat

Rabu, 26 Juni 2024 | 11:25

Demo di KPK, PP Himmah Minta Mensos Risma Cs Diperiksa

Rabu, 26 Juni 2024 | 11:15

Pilkada Jakarta, Makin Jelas atau Tambah Ruwet

Rabu, 26 Juni 2024 | 11:12

NTT Diguncang Gempa M 3,8

Rabu, 26 Juni 2024 | 11:08

Jokowi Diduga Hidupkan Kembali Kartu Politik Anies

Rabu, 26 Juni 2024 | 11:05

Selengkapnya