Berita

Jokowi dan JK/net

Politik

Zainal Bintang: Jokowi-JK Harus Menutup Celah Racun Pembisik

RABU, 10 MEI 2017 | 19:08 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Selama ini, rakyat melihat Joko Widodo dan Jusuf Kalla berbeda arah jalan. Akibatnya, para menteri bekerja serba salah.

Karena itu, "dwitunggal" Jokowi-JK harus menyatu agar semua masalah besar bangsa Indonesia dapat dipetakan, baik yang bersifat nasional maupun yang global.

Demikian pesan dari poliikus senior Partai Golkar, Zainal Bintang, yang sebelumnya mengatakan bahwa gerakan mengadu domba Jokowi dengan JK sudah sangat tajam, terutama setelah Pilkada DKI Jakarta yang dimenangkan pasangan Anies-Sandi.  


Menurut dia, kreativitas destruktif "penumpang gelap" politik yang memainkan kondisi tidak sehat ini sangat laris terkonsumsi akar rumput. Penumpang gelap adalah manusia yang pikirannya sederhana, yaitu bagaimana bisa mendapat keuntungan sesaat dengan berpoisisi sebagai "agen penjual" gosip perpecahan..

Tetapi ia akui tidak ada jaminan masalah akan cepat selesai bila Jokowi dan JK menyatu. Tapi, paling tidak, pada tahap awal ada dua hal penting yang dicapai.

"Pertama, menutup celah masuknya racun pembisik yang kepentingannya pribadi belaka. Yang kedua, persoalan bangsa ke depan segera dapat diinvetarisir prioritasnya," ujar Bintang yang juga anggota Dewan Pakar Golkar.

Bintang mengkaitkan hasil Pilkada DKI Jakarta dan kemenangan Emmanuel Macron (39) di Pilpres Perancis, dengan konstelasi politik Indonesia yang berubah cepat. Menurutnya, akibat dua fenomena itu perimbangan kekuatan politik bergeser.

"Yang terbaca, senang atau tidak senang, posisi JK menjadi penting. Artinya penting untuk diajak bicara. Sementara di sisi lain, presiden muda terpilih di Perancis telah  membuat banyak pemimpin muda di Indonesia tiba-tiba terinspirasi untuk mengadu nasib di Pilpres 2019," ungkap Bintang.

Fenomena di atas sudah pasti akan menambah ramai perpolitikan nasional di masa masa mendatang. Maka itu, mau tidak mau dwitunggal Jokowi-JK ikut memantau atau mengontrol perkembangan ini.

"Kenyataan politik inilah yang penting dikaji ulang oleh dwitungal Jokowi-JK. Bukan oleh yang lain. Kedua tokoh dwitunggal itu harus realistis. Harus mau menerima realitas politik kekinian yang ada di depan mata. Waktu sudah sangat pendek," ujar Bintang mengunci keterangannya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya